REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Klub asal ibu kota Spanyol Atletico Madrid konsisten bersaing di papan atas La Liga dalam tiga tahun terakhir. Klub berjuluk Los Rojiblancos itu mengejutkan dunia dengan menjadi juara La LigaSpanyol tahun 2014. Merusak dominasi dua raksasa Spanyol Real Madrid dan Barcelona dua tim langganan trofi Liga dalam sate dekade terakhir.
Musim lalu kondisinya hampir kembali terjadi. Atletico sampai akhir masuk ke dalam bursa pemenang titel Liga Spanyol musim 2015-2016. Hanya saja karena terpeleset di dua laga terakhir Atletico harus merelakan trofi juara kembali ke pelukan Barcelona. Real Madrid pun ikut menyalip Fernando Torres dan kawan-kawan dari posisi dua.
Gebrakan Los Colchoneros tidak hanya di kompetisi domestik. Klub asuhan Diego Simeone itu bahkan melangkah ke babak final Liga Champions. Sayangnya mereka gagal mengatasi rival sekota Real Madrid di partai puncak yang diadakan di Kota Milan Italia. Atletico kalah melalui babak adu penalti.
Kegagalan menjadi juara di dua ajang tersebut membuat pemain, pelatih dan segenap pendukung klub yang bermarkas di Vicente Calderon itu begitu terpukul. Simeone bahkan sempat frustrasi dan ingin hengkang ke klub lain.
Tapi akhirnya manajemen Atleti berhasil menyakinkan pelatih asal Argentina itu untuk tetap bertahan. Manajemen Atletico membujuk Simeone dengan kesediaan memperkuat tim untuk musim 2016/2017 mendatang. Bertahannya Simeone membuat Atletico kembali menata ulang motivasi untuk mewujudkan gelar juara ke lemari tropi di Estadio Vicente Calderon.
“Tim ini akan bangkit. Kami masih terbayang dengan kegagalan, tapi itu akan jadi motivasi kami untuk melaju ke puncak,” kata Torres, dikutip dari Football Espana.
Lini depan menjadi fokus pembenahan Atletico saat ini. Dibandingkan Madrid dan Barca, mereka kalah jauh dalam hal produktivitas gol. Barcelona menjadi tim tersubur La Liga dengan torehan 112 gol. Los Blancos Real Madrid dua gol lebih sedikit dibandingkan Los Azulgrana.
Sementara Atletico hanya mengemas 63 gol saja sepanjang musim lalu di liga. Penyerang Si Merah Putih yang masuk daftar top skorer hanya Antoine Griezmann dengan 22 gol. Tak setara dengan penyerang-penyerang Barca dan Madrid yang mendominasi daftar teratas pencetak gol terbanyak di La Liga. Luis Suarez (40), Cristiano Ronaldo (35), Lionel Messi (26), Neymar (24), dan Karim Benzema (24).
Untuk lini pertahanan Atletico tidak punya masalah. Gawang mereka yang dijaga Jan Oblak adalah yang paling sedikit kemasukan gol di La Liga, yakni 18 gol saja. Lebih baik ketimbang Barca yang kemasukan 29 gol dan Madrid menderita 34 kebobolan.
Pergerakan Atletico di jendela transfer musim panas terlihat cepat untuk pembenahan lini depan ini. Baru saja lantai bursa pemain dibuka, mereka sudah berhasil mengaet penyerang asal Argentina Nicolas Gaitan. Penyerang sayap 28 tahun itu didatangkan Atletico dari klub Portugal Benfica.
Mendapatkan Gaitan tak membuat Simeone puas. Kini mereka masih mencari satu striker kelas dunia untuk diduetkan dengan Griezmann. Nama yang diincar adalah bekas pemain mereka dua tahun lalu Diego Costa yang kini bermain untuk Chelsea.
Atletico ingin memulangkan Costa untuk diplot sebagai penyerang tengah. Karena Griezmann selama ini lebih baik bermain melebar. Upaya mendatangkan Costa ini terus dicoba Atleti meskipun sulit.
“Costa adalah penyerang hebat. Semua orang di klub ini menyukainya,” kata Presiden Atletico Enrique Cerezo.
Tidak hanya Costa yang jadi bidikan. Striker AC Milan Carlos Bacca dikabarkan masuk radar Atletico. Striker asal Kolombia itu dianggap pas berduet dengan Griezmann. Apalagi Bacca sudah tidak aneh dengan La Liga karena pernah bermain untuk Sevilla dua tahun sebelum ia henkang ke Milan.
Selain dua nama tersebut, yang terbaru diincar Atletico adalah top skorer Serie A musim lalu Gonzalo Higuain. Atletico berani menawar mahal para penyerang-penyerang hebat ini lantaran punya banyak uang hasil bonus melaju ke final Liga Champions musim lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika