REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Sebagian besar nelayan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, tetap melaut meski terjadi gelombang tinggi di perairan Laut Jawa.
Nahkoda kapal, Darnoto di Pekalongan, Ahad, mengatakan bahwa aktivitas nelayan tetap ramai meski kondisi laut terjadi gelombang tinggi.
"Kami tetap melaut karena sebagai besar nelayan menggunakan kapal jenis pursesaine. Kapal jenis ini masih mampu menahan gelombang ombak laut," katanya.
Menurut dia, sebagian besar para nelayan mencari ikan di sekitar perairan Laut Sulawesi dan Kalimantan dengan kondisi perairannya tidak begitu tinggi.
"Rata-rata, para nelayan akan mencari ikan selama dua bulan atau lebih awal dari kebiasaan yang mencapai sekitar tiga bulan. Meski kondisi ombak besar, kami tetap melaut karena sudah relatif cukup lama nelayan tidak melaut untuk merayakan Lebaran," katanya.
Ia mengatakan dengan kondisi ombak besar, hasil tangkapan ikan memang sedikit menurun 50 persen jika dibanding pada saat kondisi normal.
"Jika pada kondisi normal, kami mampu memperoleh hasil tangkapan hingga sekitar 10 ton tetapi kini hanya sekitar 0,5 ton. Saat ini produksi ikan sedang turun," katanya.
Akibat produksi ikan turun, kata dia, harga ikan naik sekitar Rp 3 ribu per kilogram hingga Rp 5 ribu per kilogram.
Kepala Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Kasim Sumadi mengaku saat ini kondisi perairan laut memang terjadi gelombang tinggi.
"Kendati demikian, akativitas lelang ikan masih ramai, bahkan nilai transaksi lelang mencapai sekitar Rp 1 miliar," katanya.