Senin 25 Jul 2016 02:31 WIB

Gelombang Tinggi, Nelayan Pekalongan Tetap Melaut

Nelayan
Foto: Republika/ Wihdan
Nelayan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Sebagian besar nelayan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, tetap melaut meski terjadi gelombang tinggi di perairan Laut Jawa.

Nahkoda kapal, Darnoto di Pekalongan, Ahad, mengatakan bahwa aktivitas nelayan tetap ramai meski kondisi laut terjadi gelombang tinggi.

"Kami tetap melaut karena sebagai besar nelayan menggunakan kapal jenis pursesaine. Kapal jenis ini masih mampu menahan gelombang ombak laut," katanya.

Menurut dia, sebagian besar para nelayan mencari ikan di sekitar perairan Laut Sulawesi dan Kalimantan dengan kondisi perairannya tidak begitu tinggi.

"Rata-rata, para nelayan akan mencari ikan selama dua bulan atau lebih awal dari kebiasaan yang mencapai sekitar tiga bulan. Meski kondisi ombak besar, kami tetap melaut karena sudah relatif cukup lama nelayan tidak melaut untuk merayakan Lebaran," katanya.

Ia mengatakan dengan kondisi ombak besar, hasil tangkapan ikan memang sedikit menurun 50 persen jika dibanding pada saat kondisi normal.

"Jika pada kondisi normal, kami mampu memperoleh hasil tangkapan hingga sekitar 10 ton tetapi kini hanya sekitar 0,5 ton. Saat ini produksi ikan sedang turun," katanya.

Akibat produksi ikan turun, kata dia, harga ikan naik sekitar Rp 3 ribu per kilogram hingga Rp 5 ribu per kilogram.

Kepala Tempat Pelelangan Ikan Kota Pekalongan, Kasim Sumadi mengaku saat ini kondisi perairan laut memang terjadi gelombang tinggi.

"Kendati demikian, akativitas lelang ikan masih ramai, bahkan nilai transaksi lelang mencapai sekitar Rp 1 miliar," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement