Senin 25 Jul 2016 12:47 WIB

Ahok: Makam Fiktif Perbesar Potensi Suap

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Karta Raharja Ucu
  Suasana tempat pemakaman umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Rabu (18/3).  (foto : MgROL_34)
Suasana tempat pemakaman umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Rabu (18/3). (foto : MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui ada oknum PNS Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang membuat makam fiktif. Menurut Basuki, kehadiran makam fiktif perbesar potensi suap.

Ahok, sapaan Basuki mengatakan oknum PNS tersebut membuat makam palsu dengan tujuan agar seolah-olah Tempat Pemakaman Umum (TPU) sudah penuh. Alhasil, warga yang ingin menguburkan jenazah keluarganya pun harus menyuap oknum PNS itu agar memperoleh lahan di TPU.

"Jadi dia pasang nisan pura-pura pake nama sembarangan. Terakhir meninggal bohong itu. Jadi kalau ada orang yang mau nyogok mau depan-depan makanya kasih lima juta, sepuluh juta dia gali dia bongkar, ada, ada," katanya di Balai Kota, Senin (25/7).

Ia menyebut praktek kecurangan itu membuat PNS punya 'penghasilan lebih'. Namun ia mengingatkan Pemprov DKI mempunyai bukti kuat adanya praktek kecurangan itu.