Senin 25 Jul 2016 13:12 WIB

Way Kambas Resmi Jadi Kawasan Konservasi ASEAN

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Badak Sumatera bernama Harapan, tiba di Taman Nasional Way Kambas, Lampung.
Foto: Republika/ Mursalin Yasland
Badak Sumatera bernama Harapan, tiba di Taman Nasional Way Kambas, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung resmi menjadi ASEAN Heritage Park (AHP) ke-36, Senin (25/7). TNWK menjadi kawasan konservasi terpilih pada sidang komite AHP ke-4 lalu.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, Sutono membuka sidang Komite AHP di Bandar Lampung, yang berlangsung 25-26 Juli 2016. Hadir pada sidang tersebut, Ekscutive Director ASEAN Centre Biodiversity, Att Y Roberto V. Oliva, Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tahchir Fathoni, dan perwakilan negara-negara ASEAN lainnya.

Sutono mengatakan, penetapan sebuah kawasan menjadi AHP merupakan kehormatan tersendiri TNWK  Lampung. Selain kebanggaan kami atas terpilihnya  TNWK sebagai ASEAN Heritage Park yang ke-36 atau yang ke-4 di Indonesia. Selain itu, menjadi tuan rumah  pertemuan AHP ke-5.

AHP merupakan kawasan perlindungan terpilih di wilayah ASEAN yang dikenal dengan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang unik dan mempunyai nilai yang tinggi.

"AHP diberikan sebagai bentuk penghargaan yang tinggi terhadap pentingnya kawasan tersebut sebagai kawasan konservasi," ujar Sutono.

Menurut dia, di TNWK juga terdapat pusat konservasi gajah, Suaka Rhino Sumatera (SRS), yang merupakan satu-satunya lokasi tempat pengembangbiakan badak Sumatra secara semi alami di Asia dan dunia.

Ia mengatakan pada Mei 2016, dunia konservasi internasional mendapatkan kabar kelahiran anak badak sumatera di SRS TNWK. Kelahiran anak badak yang kedua menunjukkan keberhasilan pengelolaan pengembangbiakan badak di  Way Kambas. Pemberian nama badak tersebut direncanakan akan diberikan pada kesempatan pertemuan tersebut  oleh Presiden Jokowi atau mewakili.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement