Senin 25 Jul 2016 13:34 WIB

Wonocolo Dijadikan Desa Wisata Migas

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Wonocolo menjadi wisata migas.
Foto: Pertamina
Wonocolo menjadi wisata migas.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Sumur minyak tradisional yang terletak di wilayah Desa Wonocolo, Kabupaten Bojonegoro, dijadikan lokasi wisata migas. Sumur yang dikelola oleh masyarakat setempat secara tradisional ini sudah lebih dari 100 tahun beroperasi.

Nantinya para wisatawan bisa menyusuri desa wisata ini dengan menggunakan sepeda, motor trail maupun jeep. Desa wisata yang digagas oleh PT Pertamina bersama Pemkab Bojonegoro dan dukungan masyarakat ini diberi nama Petroleum Geoheritage Wonocolo.

Cepu Field Manager, Agus Amperianto, mengatakan, mayoritas warga Desa Wonocolo menggantungkan hidup mereka pada kelangsungan sumur tradisional tersebut. Namun demikian, secara alami produksi minyak pasti akan mengalami penurunan, sehingga suatu saat tidak dapat diproduksikan kembali. Inisiasi desa desa wisata ini, menurutnya, untuk menjaga budaya lokal setempat atau local heritage.  

“Kami melihat bahwa yang ada di Desa Wonocolo ini merupakan sesuatu yang unik. Disini warga beraktifitas secara tradisional untuk memproduksikan minyak dari sumur-sumur tua sejak lebih dari 100 tahun,” kata Agus Amperianto dalam siaran pers, Senin (25/7).  

Agus menjelaskan, pendirian Petroleum Geoheritage Wonocolo ini didasari keunikan yang dimiliki oleh struktur geologi di Desa Wonocolo ini.

“Disini masyarakat diajak melihat langsung penambangan tradisional yang eksotik, dengan keberadaan tiang penyangga kayu dan dioperasikan secara tradisional,” ujar Agus.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menyatakan Desa Wisata Migas di Wonocolo tersebut sangat menarik. Menurutnya, selain membuat badan dan pikiran fresh, wisata migas membuat pengunjung dapat membayangkan sejarah operasi migas di Indonesia pada masa lampau.

Oleh sebab itu, Pertamina berkolaborasi dengan Paguyuban Warga Desa Wonocolo mengelola desa wisata ini untuk menjadi pusat wisata migas pertama di Indonesia. “Bagi yang ingin tahu sejarah perminyakan di Indonesia, Wonocolo merupakan salah satu tempat yang bisa dikunjungi,”  jelas Dwi yang mencoba bersepeda di kawasan migas desa Wonocolo.

Dalam kesempatan bersepeda tersebut, dilakukan penanaman pohon di sekitar lokasi sumur tua. Sebanyak 50 ribu pohon ditanam melalui program Pertamina Hijau untuk Bojonegoro.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement