Senin 25 Jul 2016 15:08 WIB

Setya Novanto Usul Parpol Dibiayai Negara

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan
Setya Novanto
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto mengusulkan agar partai politik (parpol) bisa dibiayai negara melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Novanto, penggunaan dana negara untuk parpol bisa mencegah praktik korupsi.

ADS

"Daripada parpol mencari anggaran dari sumber haram, lebih baik dihalalkan dengan pengawasan ketat," kata Novanto dalam acara Pertemuan Nasional bertema Menata Ulang Dana Politik di kantor Badan Pemeriksa Keuangan, Senin (25/7).

Novanto mengatakan Golkar sudah lama mengusulkan agar APBN bisa dialokasikan untuk membiayai parpol. Namun, sampai saat ini masih banyak kontroversi. Termasuk dari pengamat dan masyarakat sipil.

Padahal, kata dia, biaya politik semakin lama semakin tinggi. Keadaan ini dinilai dapat mempengaruhi iklim situasi politik di Indonesia. Dia menambahkan, dana politik tidak sebatas urusan kampanye. Tapi juga program-program dan kepengurusan parpol lainnya.

"Dengan sistem abu-abu seperti sekarang, rawan terjadi persekongkolan. Dan ketika ada kader partai yang bermasalah, semua langsung menyalahkan partai politiknya," ujar Novanto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement ADS
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement ADS
Terpopuler
1
Advertisement ADS
Advertisement ADS