REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menambah investasi melalui pengembangan produksi mobil All New Sienta di Karawang Plant sebesar Rp 2,5 triliun. Penambahan pabrik baru tersebut memiliki kapasitas mencapai 4 ribu unit per bulan.
"Kandungan lokal New Sienta mencapai 80 persen. Mobil merupakan buatan Indonesia dengan hasil upaya sumber daya manusia Indonesia," ujar Presiden Direktur PT TMMIN Masahiro Nonami dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/7).
Masahiro menambahkan, produk New Sienta akan diekspor ke kawasan Asia Tenggara mulai akhir 2016. Sampai saat ini produksi Toyota di Indonesia telah melibatkan 709 pemasok lokal yang terdiri dari pemasok kategori tier 1,2, dan 3. Khusus untuk pemasok tier 1 jumlahnya terus bertambah yakni pada 2010 tercatat 75 perusahaan, dan pada 2015 naik menjadi 125 pemasok. Pada 2016 tercatat ada penambahan menjadi 139 pemasok.
Selain itu, Masahiro mengatakan, pengembangan All New Sienta juga akan menambah karyawan baru serta meningkatkan jumlah dan kepemilikan pemasik lokal dalam kegiatan produksinya. Dengan demikian, pada akhirnya akan memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia.
Sementara itu, Manager Officer Toyota Motor East Japan Inc Mitsuo Ookubo mengatakan, Indonesia telah memainkan peran penting dalam produksi dan ekspor untuk kendaraan, mesin, serta komponen. Menurutnya, Indonesia merupakan negara pertama diluar Jepang yang memproduksi Sienta.
"Ini pengalaman pertama kalinya Toyota Compact Car Company mendukung produksi di luar Jepang. Ke depan, Toyota akan terus berkontribusi maksimum pada industri otomotif Indonesia," kata Mitsuo.
Produk Toyota dalam bentuk CBU, CKD, engine, komponen, parts, dan alat bantu produksi yang dibuat di Indonesia telah diekspor ke lebih dari 70 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, Oseania, Pasifik, dan Timur Tengah. Pada 2015 ekspor kendaraan utuh Toyota dari Indonesia mencapai 176.700 unit atau sekitar 85 persen dari total ekspor kendaraan utuh dari Indonesia.