Senin 25 Jul 2016 17:03 WIB

Pelaku Pembuat BPJS Palsu Ditangkap

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ilham
Warga menunjukan sebuah kartu peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu
Foto: Antara/Novrian Arbi
Warga menunjukan sebuah kartu peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Satu pelaku pemalsuan kartu BPJS Kesehatan diamankan jajaran Polres Cimahi. Pelaku bernama Ana Sumarna (42 tahun) telah mencetak ratusan kartu BPJS Kesehatan sejak Juli 2015 lalu.

Polisi masih terus mendalami kasus tersebut dengan memeriksa tujuh saksi dari kalangan korban, pihak Rumah Peduli Dhuafa, dan BPJS Kesehatan. Kepala Polres Cimahi AKBP Ade Ary Syam Indradi menuturkan, pelaku yang tercatat sebagai warga Cimahi Tengah ini telah mencetak 175 kartu BPJS palsu dari total 810 Kepala Keluarga (KK) yang ditawarkan ikut dalam pendaftaran kartu BPJS Kesehatan buatan pelaku.

"Tersangka ini mengakui telah mendaftarkan dan mencetak Kartu Peserta BPJS Kesehatan sejak tanggal 14 Juli 2015," kata dia, Senin (25/7).

Awalnya, Ade menjelaskan, tersangka menyosialisasikan tentang dirinya yang bisa mengurus kartu BPJS Kesehatan dengan masa berlaku seumur hidup dan dengan biaya hanya Rp 100 ribu. Selain itu, iuran bulanan pun tidak perlu dibayar warga. Warga yang tertarik, terlebih dulu menyerahkan beberapa persyaratan berupa fotokopi KTP, KK, foto dan uang Rp 100 ribu.

"Tersangka kemudian mendaftarkan calon peserta ini melalui website BPJS Kesehatan, yaitu www.daftar.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs-online namun tidak semua tahapan dilalui," kata dia. Supaya lebih meyakinkan, pelaku mencetak kartu BPJS sendiri dengan menggunakan file blanko kartu BPJS kosong dan nomor peserta secara acak yang tidak sesuai dengan kartu BPJS Kesehatan asli.

Ade juga menjelaskan, kronologis warga saat ditawarkan membuat kartu BPJS Kesehatan palsu hingga kartu tersebut tidak bisa digunakan. Awal Juli 2015, warga Desa Kertajaya, Padalarang, KBB, Aa Wardhana ditawari Nandang selaku ketua RW 11 Desa Kertajaya untuk membuat kartu BPJS Kesehatan. Biayanya, Rp 100 ribu dan masa berlakunya untuk seumur hidup.

Aa pun tertarik mendaftar kepada Nandang. Setelah persyaratannya lengkap, Aa kemudian menyerahkannya Nandang. Tidak berselang lama, kartu BPJS Kesehatan buatan Ana Sumarna diterima Aa melalui Nandang. Pembuatan kartu tersebut diurus di Yayasan Rumah Peduli Dhuafa. Tapi, setelah Aa mengecek langsung kartu BPJS tersebut ke Kantor BPJS Kesehatan, ternyata kartu milik Aa ini tidak terdaftar di BPJS Kesehatan. "Aa melapor polisi, bahwa kartu BPJS yang dia pegang itu palsu," ujar dia.

Ade mengatakan, tercatat ada empat desa yang telah menjadi korban penipuan kartu BPJS Kesehatan palsu itu. Yakni di Desa Ciburuy, Kertamulya, Jayamekar, dan Kertajaya. Pihaknya masih akan memeriksa saksi lain dan mengembangkan kasus tersebut. Lantaran, ia menduga masih ada korban lain yang belum melapor. Barang bukti yang dikumpulkan polisi hingga kini adalah satu bundel berkas pendaftaran BPJS, satu bundel kwitansi pembayaran, dua buah Kartu Peserta BPJS palsu, dan lembar blanko BPJS hasil print melalui email tersangka.

Sementara itu, Kantor Cabang BPJS Kesehatan Cimahi bakal segera mengadakan sosialisasi secara langsung ke Desa Kertajaya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Sosialisasi ini menyusul beredarnya kartu BPJS Kesehatan palsu di desa tersebut.

Kepala Kantor Cabang BPJS Cimahi Yudha Indrajaya menuturkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat untuk bersama-sama melakukan sosialisasi soal mekanisme pendaftaran BPJS Kesehatan, khusus pada aparat desa. "Agar kejadian ini tidak terulang, sosialisasi akan kita lakukan, saya minta Pemda (Kabupaten Bandung Barat) bersama saya. Agar tidak merugikan masyarakat lagi," kata dia.

Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinkes Bandung Barat untuk ikut turun menangani pengobatan terhadap korban BPJS Kesehatan palsu itu. "Apalagi kalau orang tersebut masuk kategori miskin dan saat itu dia memang sakit, akan ada tindakan dari pemda," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement