REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Indonesia U-19, Eduard Tjong mengaku puas dengan hasil tes fisik anak asuhnya. Sebanyak 36 dari 40 pemain yang terdaftar memgikuti seleksi tersebut di National Youth Training Center (NYTC), Bojongsari, Depok, Senin (25/7).
Bahkan Eduard Tjong terkejut dengan hasil tes fisik yang dilakukan oleh jajaran tim pelatih terhadap skuat sementaraa timnas U-19. Dengan hasil itu, Eduard Tjong optimistis tidak akan kesulitan untuk meningkatkan kembali kekuatan Skuat Garuda Muda.
Menurut mantan pelatih PS TNI, pihaknya sengaja melakukan tes fisik pada seleksi perdana untuk mengetahui kondisi pemain setelah libur beberapa bulan. Kemudian dari hasil beep test, terlihat Dimas Drajat dan kawan-kawan dalam kondisi bagus untuk VO2max (kapasitas maksimal oksigen di paru-paru)-nya.
"Mereka kan lama vakum, khawatirnya di bawah 50-an, ternyata mereka ada di 50-an atas, jadi tidak terlalu buruk," kata arsitek yang akrab disapa Edu itu, sesaat setelah latiha, Senin (25/7).
Edu menambahkan, apabila hasil dari tes VO2 Max-nya di bawah 50-an bakal kesulitan untuk meng-uprgrade fisiknya. Dalam tes fisik yang juga ditangani oleh pelatih fisik, Muchtar Hendra Moh Alwi menjadi yang tertinggi dengan 65.6 poin. Sementara yang terendah adalah penjaga gawang, Awan Setho dengan nilai 49.3 poin.
"Namun hasil ini bisa berubah lagi, mereka harus bisa mengangkat lagi. Maka dari latihan dilakukan rutin setiap hari dua kali pagi dan sore selama dua pekan," kata Edu.
Pada rangakain seleksi tersebut, timnas U-19 juga akan melakukan dua laga uji coba sebelum memasuki tahap pemusatan latihan di Jawa Tengah.
Rencananya, dua uji coba dilakukan pada tanggal 5 dan 7 Agustus menghadapi Pusat pendidikan dan Latihan Mahasiswa (PPLPM). Uji coba tersebut dilakukan untuk menyeleksi 25 pemain yang akan mengikuti pemusatan latihan di Jawa Tengah.