REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengumumkan gencatan senjata sepihak dengan gerilyawan komunis. Ia juga meminta para pemberontak Maois melakukan hal yang sama.
Duterte ingin mengakhiri dekade kekerasan mematikan dan mendorong dimulainya kembali pembicaraan damai. Ia mengatakan pada Senin (25/7), ingin pedamaian permanen dan abadi sebelum akhir masa jabatan enam tahunnya.
"Marilah kita akhiri dekade pertempuran ini. Kita tak akan kemana-mana dan akan semakin berdarah hari ke hari," kata Duterte.
Perunding pemerintah telah bertemu dengan rekan-rekan pemberontak dan setuju memulai kembali pembicaraan damai beberapa bulan ke depan. Seorang pemimpin pemberontak di pengasingan di Eropa, Jose Maria Sison, berencana terbang pulang untuk bertemu Duterte.
Baca juga, Komunis Filipina Bakal Ambil 4 Posisi di Kabinet Duterte.