Pekerja membongkar makam fiktif di TPU Kawi-Kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7). (Republika/ Yasin Habibi) (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Pekerja membongkar makam fiktif di TPU Kawi-Kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7). (Republika/ Yasin Habibi) (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Pekerja membongkar makam fiktif di TPU Kawi-Kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7). (Republika/ Yasin Habibi) (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Pekerja membongkar makam fiktif di TPU Kawi-Kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7). (Republika/ Yasin Habibi) (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Pekerja membongkar makam fiktif di TPU Kawi-Kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7). (Republika/ Yasin Habibi) (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
Pekerja membongkar makam fiktif di TPU Kawi-Kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7). (Republika/ Yasin Habibi) (FOTO : Republika/ Yasin Habibi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Distaman) DKI Jakarta membongkar makam fiktif di TPU Kawi-Kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7).
Praktik mafia makam dengan modus makam fiktif diduga melibatkan sejumlah pelaku, mulai dari warga sekitar tempat pemakaman umum (TPU), petugas harian lepas (PHL), bahkan hingga pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di TPU.
Advertisement