REPUBLIKA.CO.ID, ANYER -- Arus lalu lintas di pesisir Provinsi Banten bagian barat yakni Labuan-Carita-Anyer-Cilegin tertutup lumpur akibat banjir yang melanda wilayah tersebut.
"Kami terus melakukan pengerukan juga kebersihan untuk mengangkut lumpur yang menutupi jalan setebal 50 centimeter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukmana saat dihubungi di Anyer, Banten, Senin.
Masyarakat yang melintasi jalan pesisir pantai Banten diharapkan beralih ke jalur lain. Sebab, kondisi jalan Labuan-Carita-Anyer dan Cilegon belum bisa dilintasi kendaraan.
Banjir yang melanda Pantai Anyer tersebut mengakibatkan ribuan rumah terendam juga arus lalu lintas lumpuh. Hujan deras disertai angin kencang dan petir, Minggu (24/7) malam hingga Sungai Cikoneng meluap.
"Kami menargetkan besok ruas jalan pesisir Banten bisa dilintasi angkutan," katanya.
Ia mengatakan pihaknya terus mengoptimalkan evakuasi guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa. Pihaknya bersama tim gabungan terdiri dari Badan SAR, Dinas Sosial, Dinas Bina Marga, Kepolisian, TNI dan relawan siaga menghadapi bencana alam itu.
"Kami dengan tim gabungan itu tentu bekerja keras untuk mengangkut lumpur yang menutupi badan jalan," katanya.
Kapolda Banten Brigjen Ahmad Dofiri mengatakan pihaknya hingga kini belum kembali membuka jalur pesisir Banten karena tergenang material banjir lumpur. Apabila, pengerukan lumpur tersebut sudah selesai maka kendaraan diperbolehkan melintasi jalur Cilegon-Anyer-Carita dan Labuan.
"Kami berharap banjir di pesisir Banten itu tidak lagi terjadi banjir susulan," katanya.