REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan anak menerima vaksin ulang. Mayoritas anak yang divaksin ulang berusia 0-11 bulan.
"Saat ini sudah ada 536 anak yang kami vaksin ulang. Setelah ini vaksinasi masih terus berjalan. Kami lakukan sampai masyarakat tenang," ujar Menteri Kesehatan (Menkes), Nila Djuwita F Moeloek, di gedung Kemenko PMK, Selasa (26/7).
Sasaran vaksinasi ulang, adalah anak-anak berusia 11 bulan ke bawah. Anak-anak tersebut, lanjut dia, belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Menurut Nila, anak-anak yang berusia di atas 11 bulan tidak menerima vaksinasi ulang. "Yang di atas 11 bulan tidak kami beri vaksin ulang. Kami juga tegaskan tidak ada overdosis setelah vaksinasi ulang. IDAI sudah menjamin itu," ucap dia.
Saat disinggung tentang pengembangan proses hukum terhadap rumah sakit (RS), Nila kembali menegaskan sedang ditangani oleh Bareskrim Mabes Polri. "Untuk pengembangan itu tugas Bareskrim. Kami ikuti dulu. Tentu kami ingin kasus ini tuntas," kata Nila.
Pada 14 Juli lalu, Kemenkes membuka identitas 14 RS penerima vaksin palsu. Mayoritas RS berada di Bekasi. Adapun 14 RS yang dimaksud adalah RS DR Sander (Bekasi), RS Bhakti Husada (Cikarang, Bekasi), Sentral Medika (Gombong), RSIA Puspa Husada, Karya Medika (Tambun, Bekasi), Kartika Husada (Bekasi), Sayang Bunda (Bekasi) , Multazam (Bekasi), Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Cikarang, Bekasi), Harapan Bunda (Kramat Jati, Jakarta Timur), Elizabeth (Bekasi), Hosana (Cikarang) dan Hosana (Bekasi).