REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Direktur Pengelola dan COO Bank Dunia Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia memiliki peluang besar untuk berperan aktif menciptakan kemajuan perekonomian negara dalam globalisasi.
"Indonesia harus menjadi bagian dari globalisasi," kata Sri di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok, Selasa (26/7).
Sri yang juga mantan Menteri Keuangan mengatakan negara yang bisa memanfaatkan globalisasi serta membangun ketahanan dan menjaga diri dari gejolak globalisasi akan menjadi negara yang sukses mengentaskan kemiskinan dan mencapai kemakmuran.
"Dalam 50 tahun terakhir Indonesia telah memanfaatkan perdagangan dan investasi global untuk mengatasi kemiskinan dan memajukan pembangunan," ujar Sri.
Meningkatnya integrasi ASEAN, lanjut dia, dengan perdagangan intra-ASEAN yang mencapai lebih dari 600 miliar dolar AS per tahun dan perdagangan dengan negara di luar ASEAN mencapai di atas 1,9 triliun dolar AS.
Integrasi ASEAN yang lebih mendalam juga dikatakan dapat menjadi katalis dalam mentransformasi produktivitas tenaga kerja Indonesia.
Sri Mulyani yang juga merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menekankan agar Indonesia memperbaiki kualitas produktivitas tenaga kerja.
Rata-rata upah bidang manufaktur yang rendah ?namun biaya per unit tenaga kerja yang relatif tinggi di Indonesia, kata Sri, mencerminkan produktivitas tenaga kerja yang belum baik.
Dia mengatakan fokus pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh kepulauan Indonesia merupakan langkah yang tepat.
Infrastruktur tersebut diperlukan dalam integrasi pasar global untuk konektivitas yang efisien dan kompetitif. Dia menjelaskan biaya perdagangan di Indonesia saat ini relatif tinggi yakni sekitar 130 persen, lebih besar dibandingkan dengan Malaysia, Vietnam, dan Thailand yang mencapai 90-110 persen.
Sri Mulyani juga menilai paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia cukup signifikan dalam mengurangi hambatan perdagangan dan investasi.?
"Ini perkembangan yang baik, karena sebelumnya menurut laporan Global Alert, Indonesia termasuk salah satu negara yang sering menerapkan hambatan perdagangan," ujar dia.
Dia berharap Indonesia akan terus memelihara dan memilih kebijakan keterbukaan yang harus disertai upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia dan kualitas kelembagaan untuk menopang peran dan kepemimpinan Indonesia di Asia maupun dunia.
"Kepemimpinan Indonesia tidak saja baik untuk bangsa Indonesia, tetapi juga baik dan diperlukan di kawasan Asia dan dunia. Dunia membutuhkan Indonesia yang baik dan kuat," kata Sri Mulyani.