REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuduh ada banyak oknum pegawai negeri sipil (PNS) pengkhianat di kantornya, Balai Kota Jakarta.
Salah satu pengkhianatan yang pernah dialaminya adalah saat diperintah Joko Widodo memastikan di tiap puskesmas terdapat dokter spesiaslis. Kala itu, Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI
"Jadi dokter udah kerja sampai Juni, APBD telat tidak berlaku surut, terus saya tanya 'siapa yang iseng tambah kata tidak berlaku surut? orang yang lama berlaku surut kok' Gak ada yang mau ngaku, pengkhianat-pengkhianat gitu tuh banyak," kata pria yang akrab disapa Ahok, Selasa (26/7).
Di sisi lain, soal masalah reklamasi, Ahok yang menjadi saksi di persidangan kasus suap reklamasi oleh Presdir Agung Podomoro Land (APL) Ariesman Widjaja sempat memfoto barang bukti yang ditunjukkan oleh hakim.
"Ada surat dari pengembang ke gubernur menyatakan minta ubahlah, ubah apa peraturan gitu loh. Nah saya gak ingat pernah terima surat ini, saya tanya sama KPK, waktu anda menyita surat ini, mendapatkan dokumen ini, ada enggak lembar disposisi saya," ujarnya.
Ia meyakini jika seorang pejabat menerima surat masuk sudah semestinya terdapat lembar disposisi. "Nah saya bilang dua hal mungkin, mungkin saya lupa ribuan surat, tapi kalau bapak bilang enggak ada disposisi saya curiga ini ada penghianat ini, ada surat masuk diumpetin," jelasnya.