Selasa 26 Jul 2016 16:49 WIB

Gubernur Banten Kunjungi Korban Banjir Bandang Carita

Banjir bandang di Pandenglang menelan empat korban pengguna jalan yang melintas
Foto: Istimewa
Banjir bandang di Pandenglang menelan empat korban pengguna jalan yang melintas

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Rano Karno mengunjungi para korban banjir di sejumlah lokasi di wilayah Pantai Carita, Labuan dan Pantai Anyer di Serang, Selasa (26/7). Lokasi pertama yang dikunjungi Gubernur Banten yakni melayat ke rumah keluarga empat korban meninggal di dalam mobil yang terjebak banjir, di Kampung Panguseupan, Kecamatan Labuan.

Usai melayat korban di Labuan, gubernur kemudian meninjau lokasi bencana dan dapur umum di Desa Teluk, Kecamatan Labuan.

Di kedua lokasi tersebut gubernur menyempatkan makan siang bersama korban banjir dan juga para relawan serta menyerahkan bantuan kepada 10 orang korban banjir masing-masing Rp 5 juta.

Setelah dari Labuan, kemudian pantauan gubernur dilanjutkan ke wilayah Pantai Carita dan Anyer tepatnya di titik lokasi bencana Desa Kalang Anyar, ke Kecamatan Anyer serta ke dapur umum di posko utama banjir di Kecamatan Anyer. Usai pemantauan tersebut Gubernur Banten mengatakan, banjir di wilayah Labuan, Carita dan Anyer sudah surut.

Saat ini pihak BPBD Banten, BPBD Kabupaten Pandeglang dan Serang bersama dinas instansi terkait sedang melakukan pembersihan jalan-jalan yang tertimbun lumpur akibat banjir bandang yang terjadi Ahad (24/7) malam. "Hari ini masih berlangsung pembersihan jalan-jalan dengan mengerahkan alat berat. Mudah-mudahan dalam waktu dua sampai tiga hari sudah selesai dan kembali normal," kata Rano usai pemantauan tersebut.

Menurutnya, bagi warga yang rumahnya rusak atau hancur, akan diberikan bantuan rehabilitasi yang bersumber dari APBD Banten serta bantuan pihak lainnya. "Kalau rumah yang rusak, jumlahnya kan tidak lebih dari 60 unit. Nah kebetulan kita juga punya program bedah rumah," kata Rano.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Gubernur Banten Rano Karno meminta dinas terkait dan kabupaten/kota melakukan evaluasi mengenai kondisi lingkungan di daerah sekitar. Karena dikhawatirkan ada penebangan liar serta agar tidak ada kejadian serupa pada tahun-tahun berikutnya.

"Banten ini kan ditunjuk sebagai daerah pariwisata. Makanya kita sebagai masyarakat Banten harus sadar wisata untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada wisatawan," katanya.

Rano berharap kejadian tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap pariwisata di Banten terutama di daerah sekitar Pantai Carita dan Anyer. "Makanya hari ini kita turun ke lapangan, mudah-mudahan dampak kejadian ini tidak besar," katanya.

Kepala BPBD Banten Sumawijaya mengatakan, secara umum kondisi banjir sudah surut, saat ini masih dilakukan pembersihan jalan-jalan yang tertimbun lumpur di titik banjir dari Kecamatan Labuan, Carita dan Anyer. "Alat-alat berat sedang bekerja membersihkan lumpur di jalan. Tanggap bencanan biasanya lima hari setelah kejadian," kata Sumawijaya.

Ia mengatakan, sejumlah bantuan dari BPBD Banten sudah diturunkan kepada para korban banjir, seperti makanan, obat-obatan, selimut, genset, air bersih. Begitu juga air minum serta peralatan untuk membersihkan lumpur dari rumah-rumah warga yang terkena banjir.

"Jumlah rumah yang terkena banjir di Anyer itu 2.209 rumah. Sebanyak 181 di antaranya rusak berat dan 50 rumah hilang tersapu banjir bandang," kata Sumawijaya.

(Baca Juga: Terjebak Dalam Mobil, 4 Penumpang Tewas Saat Banjir Bandang)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement