Selasa 26 Jul 2016 18:42 WIB

LPSK Harap Muncul Saksi yang Bongkar Kasus Vaksin Palsu

Dokter menyuntikkan vaksin kepada balita yang terpapar vaksin palsu saat melakukan vaksinasi ulang, di rumah sakit Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/7).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Dokter menyuntikkan vaksin kepada balita yang terpapar vaksin palsu saat melakukan vaksinasi ulang, di rumah sakit Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendorong kemunculan saksi yang akan mengungkap kasus vaksin palsu.

"Kami imbau saksi-saksi yang mengetahui praktik tindak kejahatan ini untuk tampil," kata Ketua LPSK Abdul Haris Samendawai, Selasa (26/7).

Menurut dia, LPSK akan memberi jaminan perlindungan. Hingga saat ini, lanjut dia, belum ada saksi yang mengajukan perlindungan berkaitan dengan pengungkapan kasus vaksin palsu tersebut. LPSK, kata dia, sedang berkoordinasi dengan lembaga swadaya masyarakat yang mendampingi para korban.

Ia menuturkan peredaran vaksi palsu tersebut cukup luas. Ia menilai masih ada saksi yang belum muncul yang mungkin dapat memberi kontribusi untuk mengungkap kasus tersebut.

"Jangan sampai yang bersalah lepas dari jerat hukum, jangan sampai peristiwa semacam ini terulang lagi," ucapnya.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan 23 tersangka dalam kasus peredaran vaksin palsu tersebut. Tiga dari 23 tersangka tersebut berprofesi sebagai dokter.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement