Rabu 27 Jul 2016 05:36 WIB

Ini Kriteria Calon Pasangan Sandiaga Uno di Pilgub DKI

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan visi dan misi usai mengembalikan formulir pendaftaran Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrat di Jakarta, Jumat (22/4).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan visi dan misi usai mengembalikan formulir pendaftaran Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrat di Jakarta, Jumat (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan semua calon yang santer disandingkan dengan namanya semuanya bagus dan baik, namun dia ingin pasangan yang dapat bekerja sama dan memberikan solusi.

"Semua calon baik, saya inginkan calon yang berpasangan dengan saya dapat bekerja sama dan memberikan solusi permasalahan yang dihadapi Jakarta," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa (26/7).

Adapun nama-nama tersebut adalah Djarot Saiful Hidayat yang saat ini menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Menurutnya, pembangunan yang sudah dilaksanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sekarang layak diapresiasi, tapi banyak sektor yang harus diperbaiki dan perlu ditinjau ulang.

"Saya menginginkan mitra yang bersam-sama dapat membangun kebijakan yang pro warga terutama warga Jakarta yang menengah ke bawah," kata Sandiaga.

Dia mengatakan calon pasangan yang akan disandingkan dengan dirinya yang menentukan adalah para petinggi partai yang berkoalisi. Sandiaga didukung untuk Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dari Partai Gerindra dan partai pendukung serta pengusung lainnya.

"Semua calon pendamping `sreg', saya harapkam yang dapat melakukan manajemen tata kelola yang baik untuk Jakarta," kata Sandiaga.

Ia mengatakan dirinya sudah melakukan pertemuan dengan beberapa elemen partai politik lain, di antaranya Boy Sadikin dari Partai Demokasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Saya dengan Boy Sadikin sudah bertemu untuk kesekian kalinya, dia adalah senior saya dan tadi saya meminta masukan dan sekalian silaturahim dan minta restu serta mendapatkan dukungan dan masukan agar terus menyapa rakyat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement