Rabu 27 Jul 2016 10:12 WIB

Polisi Sterilisasi Dermaga Wijayapura Jelang Eksekusi Mati

Rombongan perwakilan dari beberapa kedutaan besar, memasuki dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jateng, Selasa (26/7).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Rombongan perwakilan dari beberapa kedutaan besar, memasuki dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jateng, Selasa (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Petugas Kepolisian Resor Cilacap, Jawa Tengah, melakukan sterilisasi di sekitar Dermaga Wijayapura menjelang pelaksanaan eksekusi hukuman mati terpidana kasus narkoba di Pulau Nusakambangan.

Dari pantauan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, pada Rabu (27/7) pagi, petugas Polres Cilacap telah memasang portal yang terbuat dari bambu panjang di ujung jalan menuju tempat penyeberangan khusus lembaga pemasyarakatan (lapas) Pulau Nusakambangan.

Dengan adanya portal tersebut, tidak semua kendaraan bisa masuk menuju Dermaga Wijayapura. Dalam hal ini, area parkir di depan Dermaga Wijayapura hanya untuk mobil pejabat, mobil tamu, dan mobil siaran luar dari sejumlah televisi nasional.

Sementara kendaraan wartawan dan petugas keamanan lainnya parkir di luar area Dermaga Wijayapura. Selain itu, orang-orang yang tidak berkepentingan dengan persiapan eksekusi hukuman mati dilarang masuk ke area Dermaga Wijayapura.

"Orang-orang yang tidak berkepentingan, dilarang masuk. Kalau mereka merupakan keluarga terpidana, yang boleh masuk hanya keluarga inti dan harus bawa surat izin dari kejaksaan," kata salah seorang polisi yang menjaga portal.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Subbagian Humas Polres Cilacap Ajun Komisaris Polisi Bintoro Wasono mengatakan sterilisasi dilakukan mulai dari ujung jalan menuju Dermaga Wijayapura.

"Area parkir juga diatur sedemikian rupa sehingga tidak semua kendaraan boleh masuk," ujarnya.

Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui kapan eksekusi hukuman mati akan dilaksanakan. Sementara pada pukul 05.53 WIB, sebuah kendaraan Barracuda yang diikuti sebuah truk boks warna biru berpelat nomor Madura (M) dan sebuah bus Polisi yang membawa sejumlah petugas berpakaian preman memasuki Dermaga Wijayapura yang selanjutnya diseberangkan ke Pulau Nusakambangan dengan menggunakan Kapal Pengayoman IV.

Kendaraan Barracuda itu diduga untuk memperkuat pengamanan di Nusakambangan selama pelaksanaan eksekusi hukuman mati karena sebelumnya puluhan personel Brimob yang diangkut tujuh truk Polisi dikabarkan telah menyeberang ke pulau penjara tersebut pada Selasa (26/7) malam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement