REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Rumah Sakit Ibu dan Anak Mutiara Bunda, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, menerima 1.000 lebih pasien yang meminta untuk dilakukan vaksinasi ulang.
"Dari data posko yang kami buka sejak awal hingga kini, ada 1.000 lebih pendaftar yang mengajukan untuk dilakukan vaksinasi ulang," kata Perwakilan RSIA Mutiara Bunda Taufik Nugraha dihubungi di Tangerang, Rabu (27/7).
Ia mengatakan, data pasien yang akan dilakukan vaksinasi ulang tersebut telah diserahkan kepada Kementrian Kesehatan untuk kemudian diverifikasi ulang karena tidak semua pendaftar akan dilakukan vaksinasi ulang. Kementerian Kesehatan akan memberikan vaksin ulang kepada anak yang memang menggunakan vaksin palsu.
"Karena, ada juga pasien yang mengalami sakit lain tak berkaitan vaksin ulang, namun ikut mendaftar. Maka itu, perlu dilakukan verifikasi. Namun, jika memang Kementerian Kesehatan memerintahkan semuanya harus divaksin ulang, kami akan laksanakan," ujarnya.
Jika data dari Kementerian Kesehatan sudah diverifikasi, pihak RSIA Mutiara Bunda akan menghubungi orang tua untuk menentukan jadwal vaksin. "Kami yang akan hubungi ketika datanya sudah ada," paparnya.
Sebelumnya, Balai POM menemukan penggunaan vaksin palsu di RSIA Mutiara Bunda untuk imunisasi diferi, pertusis, dan tetanus (DPT) yang berfungsi melawan kuman atau bibit penyakit di dalam tubuh. Pihak RSIA Mutiara Bunda mengklaim vaksin palsu tersebut dibeli dari perorangan pada 23 Juni 2016 karena ketersediaan di agen resmi sedang kosong.