REPUBLIKA.CO.ID, SAGAMIHARA -- Kepolisian Jepang menggeledah rumah pria yang diduga pelaku serangan pisau di sebuah pusat perawatan untuk penyandang disabilitas dan kesehatan mental, Rabu (27/7). Setidaknya enam petugas dikerahkan untuk memeriksa kediaman pelaku.
Pelaku bernama Satoshi Uematsu itu menyerang fasilitas di Sagamihara, kota dekat Tokyo pada Selasa (26/7) dini hari. Sebanyak 19 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam peristiwa ini.
Dalam sebuah surat yang ditulis oleh pelaku, ia mengatakan ingin melenyapkan semua orang cacat pada Februari lalu. Bahkan, Uematsu mengaku dapat membunuh hingga 470 orang yang memiliki keterbatasan tersebut dan memperlihatkan keinginannya kepada seorang dokter di rumah sakit.
Selama ini, serangan massal di Jepang sangat jarang terjadi. Peristiwa ini memicu perdebatan apakah sistem penegakan hukum di Negeri Matahari Terbit itu mulai melemah.
Baca: Korban Penyerangan di Jepang Dibunuh Saat Tidur