REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) meminta supaya kontingen Indonesia tidak terpengaruh dengan kondisi dan situasi apapun yang ada di Brasil. Wakil Ketua KOI Muddai Madang mengatakan, eskalasi politik dan keamanan menjelang Olimpiade Rio De Janeiro sedang meningkat meninggi namun para atlet harusnya tetap memfokuskan diri dalam pertandingan.
Muddai menyatakan apapun risikonya para atlet tetap harus berangkat lalu kembali dengan membawa medali emas.
"Atlet jangan terpengaruh isu-isu di negara tuan rumah (Brasil). Jangan takut. Khawatir boleh saja, tapi jangan takut," kata dia saat pelepasan para atlet Indonesia menuju Olimpiade 2016, di Kantor KOI, Jakarta, Rabu (27/7).
Meski demikian, Muddai pun menghimbau agar para atlet Indonesia tetap waspada, saling menjaga diri dan menghindar apabila terjadi situasi-situasi yang mengancam.
KOI bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), resmi melepas Kontingen Indonesia dan official atlet menuju ke Olimpiade Brasil, Rabu (27/7). Dari 28 total atlet, Indonesia bakal mengikuti enam cabang olah raga (cabor) dalam olimpiade tahun ini. Sedangkan sebanyak 19 official dari masing-masing cabor, juga ikut diberangkatkan.
Kekhawatiran KOI dengan situasi di Brasil, sebetulnya bukan cuma dirasakan atlet-atlet dari Indonesia. Seluruh dunia, setahun belakangan, memang menjadikan tuan rumah olimpiade ke-31 tersebut sebagai negara sorotan. Itu menyusul situasi politik dan keamanan di dalam negeri Samba itu memuncak panas.
Kondisi di Brasil semakin membuat cemas banyak negara karena ditemukannya penyebaran Virus Zika yang dianggap mematikan. Baru-baru ini, kondisi keamanan di Brasil semakin diperketat menyusul tertangkapnya 10 orang terduga terorisme. Situasi tersebut sempat dinilai sebagai ancaman dalam penyelenggaraan olimpiade.