Rabu 27 Jul 2016 18:18 WIB

Pemuka Agama Prancis Minta Tempat Ibadah Jadi Prioritas Keamanan

Pemuka agama di Prancis memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Francois Hollande, Rabu, 27 Juli 2016. Tampak Pemimpin Masjid Agung Prancis Dalil Boubakeur (ketiga dari kanan).
Foto: Christophe Petittesson/EPA
Pemuka agama di Prancis memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Presiden Francois Hollande, Rabu, 27 Juli 2016. Tampak Pemimpin Masjid Agung Prancis Dalil Boubakeur (ketiga dari kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Para pemuka agama di Prancis mendesak pihak berwenang meningkatkan keamanan di tempat ibadah.

"Kami ingin tempat ibadah kami mendapatkan prioritas keamanan, fokus yang berkelanjutan," ujar Pemimpin Masjid Agung Prancis Dalil Boubakeur usai bertemu dengan Presiden Prancis Francois Hollande, dilansir dari Politico, Rabu (27/7).

"Serangan di gereja merupakan penistaan yang bertentangan dengan semua ajaran agama Islam," ujar Boubakeur.

Dia menyarankan untuk mempertimbangkan reformasi lembaga Islam di Prancis.

Baca: Pemuka Agama Prancis Serukan Persatuan

Usai bertemu dengan para pemuka agama, Hollande akan menggelar pertemuan dengan dewan keamanan dan pertahanan dan kabinetnya.

Serangan di gereja di Saint-Etienne-du-Rouvray tersebut berselang dua pekan setelah Mohamed Lahouaiej Bouhlel menabrak kerumunan massa dengan truk di Nice.

Baca: Sejarah Hari Ini: Mantan Shah Iran Tewas di Pengasingan

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement