REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saleh Husin mengaku akan tetap loyal kepada Presiden Joko Widodo, meski dirinya tersingkir dari kursi Menteri Perindustrian.
"Walau saya di luar, saya akan tetap loyal dan setiap kepada Bapak Presiden," katanya di sela-sela menghadiri pelantikan sejumlah menteri Kabinet Kerja di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7).
Saleh mengaku terkesan selama menjadi bagian dari Kabinet Kerja pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla. "Saya terkesan atas sikap dan bimbingan Presiden selama ini. Bapak Presiden juga beri arahan," ujarnya.
Ia berharap Airlangga Hartato sebagai Menteri Perindustrian yang baru dapat menumbuhkan industri di Indonesia sebagai salah satu penopang pembangunan.
"Saya berharap Pak Airlanga, sahabat saya, dapat mendorong dan menumbuhkan industri di Tahan Air sehingga sesuai dengan target yang diharapkan," ucapnya.
Di antara para menteri yang diganti, hanya Saleh Husin yang hadir pada pelantikan menteri penggantinya. Manteri lain semisal Sudirman Said, Ignasiun Jonan, Rizal Ramli, Ferrry Mursidan Baldan, dan Anies Baswedan tidak hadir.
Di tempat terpisah, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani berharap Menteri Perindustrian Airlangga Hartato membuat kebijakan untuk mendorong sektor industri Indonesia jadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi negara.
Rosan usai menghadiri diskusi Indef di Universitas Trilogi, Jakarta, Rabu, mengatakan pembangunan industri memerlukan skala prioritas guna memacu pertumbuhan ekonomi.
"Menteri Perindustrian Pak Airlangga kebetulan sahabat saya juga. Saya menyampaikan bahwa kita perlu ada skala prioritas dalam membangun industri, yang kita harapkan industri ini menjadi tulang punggung, karena pertumbuhan perekonomian kita ini yang sekian lama lebih banyak pada komoditas," jelasnya.
Oleh karena itu, dia menjelaskan pentingnya kebijakan industri yang tepat serta penentuan skala prioritas pembangunan agar sarana dan prasarana infrastruktur untuk menunjang dari segi kebijakan maupun pembiayaan akan mengarah pada pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati berpendapat Airlangga memiliki kompetensi dan pengetahuan yang cukup kendati merupakan menteri yang merepresentasikan partai Golkar di kabinet.
"Secara kompetensi walaupun dari parpol, tapi Pak Airlangga mempunyai cukup kompetensi pengetahuan di bidang industri, lama di Komisi VI (DPR RI) juga," ujarnya.