REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PAM Jaya bersama dua operator swasta Palyja dan Aetra terus berusaha meningkatkan layanan. Yakni memberikan layanan air bersih ke seluruh wilayah DKI Jakarta termasuk meminimalisir tingkat kehilangan air bersih (non revenue water).

Hanya saja selama ini banyak pihak yang hanya melihat kontrak kerjasama antara PAM Jaya dengan Palyja dan Aetra sebagai permasalahan.

"Ibarat lembar kosong kertas putih yang terdapat noda titik hitam kecil, yang dilihat cuma titik kecil hitamnya. Kita tidak berupaya mengisi bagian yang kosong dengan berbagai kegiatan positif," ujar Direktur Utama PAM Jaya Erlan Hidayat dalam acara Halal Bi Halal karyawan PAM Jaya dan Palyja, Rabu (27/7).

Sebelumnya Erlan tidak menampik skema bisnis full cost recovery yang disepakati PAM Jaya dan dua operator sebagai salah satu hambatan. Sebab dengan skema tersebut menjadikan PAM Jaya tidak mendapatkan subsidi dari Pemprov DKI.