REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kupang, Nusa Tenggara Timur mengingatkan warga mewaspadai angin kencang dengan kecepatan maksimum 45 kilometer per jam di Pulau Sumba, Pulau Sabu, Pulau Rote dan Kupang dalam dua hari ke depan.
"Peringatan dini 28 Juli 2016 kepada para pengelola sarana tranportasi laut untuk mewaspadai angin Kencang, dengan Kecepatan maksimum mencapai 45 Km/jam di Pulau sumba, Pulau sabu, Pulau Rote dan Kota serta Kabupaten Kupang," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'Ek di Kupang, Kamis (28/7).
Peringatan yang juga disiarkan dalam laman BMKG itu penting diperhatikan dan dilaksanakan. Karena kecepatan angin seperti itu akan memicu tinggi gelombang di Selat Pukuafu perairan sekitar Pulau Rote yang bissa saja bergerak hingga 4,0 meter.
Kecepatan angin yang memicu tinggi gelombang itu harus diwaspadai bagi operator angkutan laut harus tetap mewaspadai tinggi gelombang laut di perairan Pulau Rote Nusa Tenggara Timur khususnya di Selat Pukuafuu saat ini mencapai 4,0 meter.
Bukan cuma itu, menurut dia tinggi gelombang seperti itu juga dapat memicu angin kencang mencapai 25-50 KM/jam di Pulau Timor, Sabu, Rote dan Sumba Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut sangat berbahaya untuk dilayari karena mengancam keselamatan kapal dan penumpang. Ia mengatakan kecepatan angin dengan durasi seperti itu memicu tinggi gelombang laut mencaai 3-3,5 meter di perairan NTT bagian Selatan sehingga apabila tidak diwaspadai dapat mengganggu kenyamanan perjalanan dan aktivitas kapal Ferry dan nelayan pencari ikan.
Hal ini (kecepatan angin) terjadi karena wilayah NTT tengah mengalami musim angin timur (Monsun Timur) yang bersifat kering dengan kecepatan mulai dari 25 sampai 50 km per jam dan adanya perbedaan tekanan udara di Benua Australia 1.024 sampai 1.030 milibar.
"Hembusan angin seperti ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga 29-30 Juli 2016 dengan kecepatan 25 knot atau 45 km per jam," katanya.
Sedangkan untuk wilayah NTT tekanan udara berkisar antara 1.012 sampai 1.014 milibar (mb) atau terjadi perbedaan yang signifikan antara tekanan rendah di Ausstralia dan NTT, sehingga menimbulkan angin kencang yang bergerak dari tekanan tinggi ke rendah. Jadi berdasarkan data-data itu katanya angin kencang lebih cenderung berhembus kencang di wilayah NTT bagian selatan, seperti Timor, Rote, Sabu dan Sumba.
Menanggapi peringatan itu manajemen PT Ferry Indonesia Cabang Kupang layanan pelayaran dari dan ke bebragai daerah kepulauan itu masih berlangsung normal, karena rute yang dilewati masih jauh dari cuaca ekstrem. "Meskipun demikian kami selalu waspada karena cuaca seperti itu sesewaktu dapat muncul di tengah pelayaran dan mengganggu perjalanan," kata General Manager PT Ferry Indonesia Cabang Kupang Arnoldus Janssen.
Ada sejumlah cara untuk menyiasati cuaca yang belum terlalu ektrem itu seperti rute Kupang--Rote dan Rote--Kupang waktu pelayaran dipercepat ke pukul 06.00 Wita dari biasanya pukul 07.30 Wita untuk menghindari pergerakan gelombang di Selat Pukuafu wilayah perairan itu.