Kamis 28 Jul 2016 09:45 WIB

Petani tak Berani Tanam Padi Saat Kemarau Basah

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Karta Raharja Ucu
Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Hujan yang terjadi selama kemarau tahun ini cukup member dampak positif bagi petani. Di mana mereka tidak lagi kekurangan air seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, petani di Sleman tetap enggan menanam padi.

Seorang petani Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Maredi mengatakan, tidak seperti tahun lalu, musim kemarau tahun ini masih diselingi hujan. Kondisi tersebut cukup membantu petani saat menanam kacang tanah, ketela, hingga jagung.

“Tahun ini tanamannya tumbuh subur, tidak kekurangan air. Kondisi ini berbeda saat musim panas tahun lalu, tanah kering tidak bisa tanam,” katanya, Kamis (28/7). Selain mengandalkan air hujan, menurut Maredi, petani di Bokoharjo juga memanfaatkan saluran irigasi.

Walau mengaku tidak kekurangan air, saat ini para petani tetap enggan menanam padi. Pasalnya pasokan air irigasi yang mengalir ke lahan pertanian masih belum mencukupi kebutuhan untuk menanam padi.

“Kami hanya mengandalkan luberan air hujan dari saluran irigasi. Jadi tidak berani tanam padi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam satu tahun petani di wilayah Bokoharjo bisa menanam padi maksimal dua kali. Hal itu pun hanya dilakukan saat musim hujan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja memprediksi hujan yang terjadi selama musim kemarau akan berlangsung hingga dua bulan ke depan. Karena itu intensitas hujan ringan hingga lebat, masih akan melanda daerah DIY.

Meski demikian, tidak ada ancaman anomali la nina untuk wilayah DIY. Ini dikarenakan suhu di wilayah setempat cukup hangat. Walau tidak ada ancaman berarti, BMKG menghimbau agar masyarakat tetap waspada saat turun hujan.

“Tetap waspada itu penting. Kalau hujan deras turun sebaiknya berteduh di rumah, jangan di bawah pohon. Kalau hujan disertai petir, sebaiknya matikan sambungan listrik ke peralatan elektronik," ucap Staf Seksi Data dan Informasi BMKG Jogja, Indah Retno Wulan.

Selama beberapa hari ke depan, BMKG memprediksi akan terjadi hujan ringan di wilayah Kulonprogo, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Sedangkan Gunungkidul dan Bantul diprediksi berawan. Rata-rata suhu di DIY berkisar antara 23 derajat C hingga 32 derajat C.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement