REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Bidang Pembinaan Umat DPP PKS Nurhasan Zaidi mengapresiasi keterlibatan ormas-ormas Islam dalam pembahasan 40 RUU Prioritas Prolegnas 2016, khususnya yang menyangkut persoalan Keumatan.
"Kami apresiasi atas kehadiran para ulama dan masyarakat muslim sebagai sebuah sikap positif keberpihakannya terhadap PKS untuk memperjuangkan RUU khususnya yang berkaitan dengan masalah umat Islam," kata Nurhasan, Kamis, (28/7).
Anggota Komisi VI DPR RI juga berharap dengan adanya forum silaturahim ini dapat menjadi wadah perjuangan agar senantiasa terus mengikuti perkembangan terkini, terlebih yang diperjuangkan Fraksi PKS di parlemen. Sehingga beban umat ini tidak hanya milik PKS semata namun juga umat Islam di Indonesia secara keseluruhan.
Nurhasan berharap setelah diselenggarakan diskusi publik, para ormas Islam yang hadir diharapkan dapat terus menjalin komunikasi dan silaturahim kepada PKS, baik dalam hal-hal yang menyangkut isu-isu tertentu atau yang menyangkut regulasi di ranah parlemen. "Masalah keumatan yang ada di parlemen, adalah masalah bersama umat Islam. Fraksi PKS menyadari tidak mungkin memperjuangkan ini sendirian."
Oleh karena itu, terang dia, dukungan, serta doa dari para ulama sekalian sangat kita butuhkan karena kerja-kerja keumatan akan lebih ringan jika ditanggung bersama.
Diketahui, para pimpinan Ormas Islam yang hadir di antaranya adalah Fahmi Salim (MIUMI), Mohammad Emmis Anwar (Al-Ittihadiyah), Umsu Husin (PP Al-Irsyad), Aay Muhammad Furkon (Persis), Khairan M Arif (IKADI), Nazar Haris (PUI), Hadi (BKPRMI), Jamiatul Khair, Asy-Syafi’iyah, PP Salimah, dan Al-Irsyad Al-Islamiyah.