REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) Arthur Simatupang mengharapkan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) baru Arcandra Tahar bersama-sama dengan PLN dapat memperkuat produsen kelistrikan lokal.
"Baik regulator maupun operator, kami harapkan keduanya menjaga kekompakan. Kedua lembaga membuka lembaran baru dan menutup lembaran lama agar 'fast track' 35.000 MW ini berjalan lancar dan lebih cepat," kata Arthur Simatupang di Jakarta, Kamis (28/7).
Senada dengan Arthur, Sekjen APLSI Priamanaya Djan mengatakan kedua lembaga perlu menyatukan pandangan terkait peran strategis produsen listrik swasta nasional dalam percepatan pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW.
Program tersebut, ujar Pria, membutuhkan dana investasi yang sangat besar yakni Rp 1.189 triliun, yang dinilai tidak mungkin hanya dapat dipikul PLN karena perlu dipertimbangkan kemampuan finansialnya. Selain itu, ujar dia, PLN juga diberi tugas membangun jaringan listrik, distribusi, hingga membangun pembangkit di daerah terpencil.
Pria menambahkan, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, dalam membangun infrastruktur, pihak swasta mengerjakan proyek-proyek yang secara bisnis dianggap layak (feasible). Sedangkan anggaran negara bakal dialokasikan untuk membangun infrastruktur di daerah yang berisiko tinggi.