REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meminta kepada para pemilih di negara itu untuk melanjutkan harapan-harapannya yang diwujudkan dengan membuat Hillary Clinton memenangkan pemilu pada November mendatang.
Dalam konvensi Partai Demokrat, Obama memuji Hillary sebagai sosok yang paling memenuhi syarat dalam memimpin AS. Tidak ada calon presiden lainnya yang ia lihat dapat menjalankan pemerintahan dengan mewujudkan harapan-harapan rakyat.
"Pemilih harus menghadapi pilihan antara harapan dan ketakutan," ujar Obama, dilansir BBC, Kamis (28/7).
Pernyataan tersebut terlihat seperti menyindir calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. Sebelumnya, miliarder tersebut kerap melontarkan pidato yang dinilai rasial dan sangat tidak toleransi terhadap keberagaman di Negeri Paman sam itu.
Obama mengatakan Hillary sebagai sosok pemimpin yang memiliki visi misi nyata. Ia mampu menyelesaikan hambatan dengan penuh keberanian, tanpa menggunakan cara yang menimbulkan perpecahan.
Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan Trump telah melanggar nilai-nilai dasar yang menjadi prinsip Amerika. Ia menjelaskan, keragaman menjadi bagian dari AS dan membuat negara itu menjadi besar seperti saat ini.
"Dia (Trump) sepertinya tidak paham apa yang selama ini membuat AS menjadi sebuah negara yang besar," kata Biden.