Kamis 28 Jul 2016 15:41 WIB

Ustaz YM: Tugas Lahirkan Pemimpin Panutan tidak Sulit

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Yusuf Mansur
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Yusuf Mansur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinergi umat tengah didengungkan tokoh-tokoh Islam di Indonesia. Namun, sinergi itu dinilai akan mudah bila ada sosok pemimpin sebagai panutan.

Pendiri Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Ustaz Yusuf Mansur, mengatakan tugas untuk melahirkan sinergi umat sebenarnya tidak sulit dilakukan. Ia berpendapat, tinggal dibutuhkan sosok pemimpin panutan, yang tentu saja mencontohkan sinergi yang dimaksud.

"Kita memang butuh lebih banyak contoh karena Indonesia ini luar biasa besar," kata Ustaz YM kepada Republika.co,id, Rabu (27/7).

Ustaz YM pun menerangkan sejarah keberhasilan pemimpin sinergikan umat, saat menjadi salah satu pembicara halal bihalal akbar tokoh Islam. Kisah kepemimpinan Nabi Musa AS, jadi sejarah nyata yang ia sebut sudah mencontohkan pentingnya peranan pemimpin sebagai panutan.

Sosok Nabi Musa AS, lanjut YM, mampu menenangkan kaumnya yang tengah ketakutan akibat dikejar pasukan Fir'aun dan terpojok di laut. Bahkan, Nabi Musa As berhasil mengembalikan keyakinan kaumnya kalau pertolongan Allah SWT, tidak akan terlambat datang kepada hambaNya.

Untuk Indonesia, ia menilai sosok panutan itu akan sinergikan umat untuk saling membantu, terutama di bidang ekonomi dan pendidikan. YM turut mengusulkan permasalahan perumahan, seharusnya Indonesia bisa membangun tempat tinggal tanpa harus menyewakannya kepada rakyat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement