Kamis 28 Jul 2016 18:16 WIB

Sebarkan Energi Baik Gas Bumi, PGN Gandeng Para Atlet Sepeda

Atlet sepeda binaan PGN tengah diberi pengarahan.
Foto: Ist
Atlet sepeda binaan PGN tengah diberi pengarahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) hari ini menandatangi perjanjian pembinaan kepada beberapa atlet sepeda nasional. Kerja sama ini selain membina atlet muda dan berprestasi juga diharapkan dapat menyebarkan energi baik gas bumi dalam setiap ajang perlombaan yang diikuti.

Para atlet yang dibina akan tergabung dalam PGN-Road Cycling Team (PRCT). Selain membina, PGN juga memberikan sepeda latihan dan sepeda lomba beserta perlengkapan lainnya.

Direktur SDM dan Umum PGN, Hendi Kusnadi mengungkapkan, para atlet sepeda yang dibina oleh PGN ini, selain diharapkan dapat lebih berprestasi dan membawa nama baik PGN dan negara, juga dapat menularkan sekaligus mensosialisasikan energi baik gas bumi PGN di setiap lomba di berbagai daerah di Indonesia yang mereka ikuti.

"Nama PGN juga akan makin akrab di masyarakat, sehingga ketika PGN mengembangkan infrastruktur gas bumi di daerah, masyarakat sudah mengerti manfaat besar dari gas bumi yang bersih dan efisien," kata Hendi dalam sambutannya di acara Penandatanganan Perjanjian Pembinaan Generasi Muda Berprestasi di Bidang Balap Sepeda, di Kantor PGN di  Jl TB Simatupang, Jakarta, Kamis (28/7).

Dalam acara penandatangan juga dihadiri, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi IGN Wiratmaja Puja yang juga sebagai Pembina PRCT, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Wahid Sutopo.

Hadir juga Ketua PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia Dito Ariotedjo, Direktur Keuangan dan Administrasi PT PGN LNG Indonesia yang juga Ketua PRCT Eri Surya Kelana, dan Direktur Keuangan PT PGAS Solution (anak usaha PGN) Chaedar.

Terdapat sekitar sembilan atlet sepeda nasional yang dibina langsung oleh PGN, di antaranya Aiman Cahyadi, Tonton Susantono, dan Candra Noerrachman. PGN sudah melakukan pembinaan atlet sepeda sejak 2013.

Wiratmaja Puja mengungkapkan, pilihan PGN menggandeng para atlet muda sepeda sangat tepat, karena olah raga ini tidak menimbulkan polusi dan para atlet yang digandeng terus mencetak prestasi di setiap ajang yang diikuti.

"Ini sejalan dengan bisnis PGN yang menyebarluaskan pemanfaatan energi baik gas bumi yang ramah lingkungan. Harapannya atlet yang dibina lebih banyak terutama di daerah-daerah yang terdapat infrastruktur gas bumi," kata Wiratmaja.

Sebagai informasi, PGN saat ini telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.100 km. Jumlah ini setara 76% pipa gas bumi seluruh Indonesia.

Pipa-pipa gas tersebut memasok gas bumi yang hemat dan ramah lingkungan ke lebih dari 107.690 rumah tangga pelanggan PGN, 1.857 usaha kecil, mal, restoran, hotel, rumah sakit, serta 1.529 industri skala besar dan pembangkit listrik. 

Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sorong Papua.

Pada 2015, PGN menyalurkan gas bumi mencapai 1.591 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Dari penyaluran gas bumi PGN kepada pelanggan tersebut, menciptakan penghematan bagi nasional sebesar Rp 88,03 triliun per tahun.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement