REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid, berpendapat kembalinya Sri Mulyani ke pemerintahan sebagai menteri keuangan menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia.
"Responsnya juga langsung terlihat, bursa langsung naik. Ada harapan yang kita titipkan pada tim ekonomi baru," kata Yenny di sela-sela peringatan sewindu wafatnya ahli ekonomi Sjahrir di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (28/7).
Dia memandang formasi tim ekonomi kabinet terbaru diisi oleh banyak orang-orang profesional.
"Kita berusaha mendukung, walaupun kita harus kritisi kerjanya ke depan. Harus dikritisi secara konstruktif, bukan sekadar ingin menjatuhkan," kata putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid tersebut.
Yenny sendiri memberi nilai 8 dari 10 poin bagi formasi Kabinet Kerja jilid II.
"Itu lumayanlah, karena melihat tim ekonominya terutama Sri Mulyani, harapan kita banyak pada beliau," kata dia.
Sebelumnya, pada Rabu (27/7), Presiden Joko Widodo merombak kabinetnya dengan mengganti posisi sejumlah menteri, terutama yang terkait dengan bidang perekonomian. Salah satunya, Presiden Jokowi menunjuk Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro yang digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menggantikan Sofyan Djalil.