REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjend Umar Septono berharap penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVI di NTB, dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Ia menilai, penyelenggaraan MTQ juga bisa menjadi momentum baik dalam meningkatkan sinergi antara Kepolisian, tokoh agama, dan masyarakat.
Menurutnya, dengan menggunakan pendekatan keagamaan dan konsep keteladanan akan lebih efektif dalam merangkul masyarakat, ketimbang teori-teori belaka.
"Teori muluk-muluk enggak bisa masuk, justru dengan nuansa agama gini bisa masuk. Engo bisa hanya pakai konsep, tapi juga melalui keteladanan. Engo bisa lagi kita hanya marah-marah," katanya usai diskusi dalam acara Muktamar Ikatan Persaudaraan Qari-Qariah dan Hafiz-Hafizah (IPQAH) Indonesia, Mataram, NTB, Kamis (28/7).
Umar juga akan mengintensifkan pembelajaran ayat-ayat suci Al Quran di Polda NTB. Jika biasanya, pembelajaran keagamaan hanya melalui acara pengajian, ke depan ia ingin adanya pembelajaran MTQ di Polda NTB.
"Nanti ada spesifik pembelajaran MTQ, sekarang cuma pengajian biasa. Ngaji sama-sama," lanjutnya.
Selain itu, ia mengaku juga akan mengirimkan hasil diskusi ini kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian "Nanti surat tertulis kami kirimkan ke Kapolri hasil diskusi kali ini," Umar menambahkan.