REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Cuaca ekstrem berpotensi melanda Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menjelang pelaksanaan eksekusi hukuman mati 14 terpidana kasus narkoba di Pulau Nusakambangan Jumat (29/7), dinihari.
"Berdasarkan pengamatan kami, malam ini berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai angin kencang dan kadang disertai petir di sekitar Cilacap, Tegal, dan Magelang mulai pukul 21.25 WIB," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo.
Dia memperkirakan kondisi tersebut akan berlangsung hingga pukul 22.30 WIB. Cuaca ini akan meluas ke sekitar Banyumas, Kebumen, Pemalang, Pekalongan, Temanggung, dan sekitarnya.
Menurut dia, cuaca ekstrem tersebut terjadi akibat pengaruh badai Mirinae di perairan sekitar Vietnam dan tekanan rendah di Samudra Hindia barat barat daya Sumatra. "Kondisi tersebut berpeluang mengakibatkan terjadinya angin kencang dan gelombang tinggi di perairan selatan Cilacap hingga Yogyakarta," tegasnya.
Berdasarkan pantauan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, angin kencang terjadi di sekitar tempat penyeberangan khusus menuju lembaga pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan pada Kamis (28/7), malam.
Sementara, eksekusi hukuman mati terhadap 14 terpidana kasus narkoba akan dilaksanakan pada Jumat (29/7) dini hari. Sejak Kamis (28/7) petang, jaksa eksekutor, perwakilan keluarga terpidana mati, dan rohaniwan menyeberang ke Pulau Nusakambangan.
Sementara pada pukul 22.15 WIB, iring-iringan kendaraan, salah satunya bus milik Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, tiba di Dermaga Wijayapura. Informasi yang dihimpun, rombongan tersebut terdiri atas pejabat tinggi kejaksaan dan pejabat lainnya yang hendak menghadiri pelaksanaan eksekusi hukuman mati di Pulau Nusakambangan.