Jumat 29 Jul 2016 02:16 WIB

Urai Kemacetan, Jalan Layang Martadinata Bogor Segera Dibangun

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Julkifli Marbun
ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ruas jalan di R.E. Martadinata, Kota Bogor menjadi salah satu area yang selalu mengalami kemacetan. Adanya perlintasan rel kereta api dan jalan yang dua arah membuat ruas jalan tersebut selalu mengalami kemacetan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyatakan akan mengatasi permasalahan tersebut dengan segera membangun jalan layang di R.E. Martadinata. “Tahun 2017 kami akan membangun jalan layang  di jalan R.E. Martadinata Bogor untuk mengurai kemacetan,” kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar hariman, Kamis (28/7).

Dia menambahkan, pembangunan jalan layang tersebut juga sebagai upaya mengurai kepadatan volume kendaraan di ring dua. Kepadatan tersebut, kata Usmar, karena terdampak  pemberlakuan sistem satu arah (SSA) di seputaran Kebun Raya Bogor sejak 1 April 2016.

"Ini harus ada rekayasa lalu lintas. Disamping itu juga kita akan coba membuat beban-beban berat di titik pertemuan jalan dengan rel kereta api itu dapat terurai,” tutur Usmar.

Selain di R.E. Martadinata, pembangunan jalan layang juga akan dilakukan di Jalan M.A. Salmun dan Kebon Pedes. Usmar menegaskan, minimal mulai tahun depan hingga 2018 akan ada sebanyak tiga jalan layang yang dibangun untuk mengurai kemacetan.

Sebelumnya, semenjak SSA diberlakukan di Kota Bogor maka jalan-jalan alternatif di Kota Bogor semakin padat. Beberapa jalan tersebut seperti R.E. Martadinata dan M.A. Salmun karena menjadi perlintasan kendaraan yang menghindari SSA. Rahayu Subekti

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement