REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Rumah Duka RS PGI Cikini menyatakan belum menerima kabar apapun mengenai kedatangan jenazah terpidana mati yang dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat (29/7), dini hari.
"Kalau ada pasti saya diberi tahu," kata pengurus Rumah Duka RS PGI Cikini, Caram, Jumat.
Dia mengatakan, sampai pukul 08.00 WIB, hanya ada dua jenazah yang disemayamkan di rumah duka dan itu adalah bagian dari operasional reguler. Namun, Caram melanjutkan, tidak menutup kemungkinan kedatangan jenazah nantinya langsung diinformasikan ke pimpinan rumah sakit dan masuk dadakan.
"Akan tetapi saat ini masih belum ada konfirmasi," kata dia.
Berdasarkan informasi, jenazah yang rencananya akan disemayamkan di RS PGI Cikini adalah Michael Titus Igweh asal Nigeria. Dia adalah terpidana mati yang telah dieksekusi bersama Freddy Budiman (WNI), Seck Osmane (Senegal), dan Humprey Eijeke (Nigeria).
Setelah dihukum mati, jenazah Freddy akan dibawa ke Surabaya dan Humprey akan dikremasi di Banyumas, Jawa Tengah. Sementara Seck Osmane dan Michael Titus akan dikembalikan ke negara masing-masing setelah disemayamkan terlebih dahulu di Jakarta. Seck rencananya disemayamkan di RS Carolus.
Jenazah para terpidana mati itu dibawa oleh empat ambulans yang meninggalkan Nusakambangan pada pukul 04.30 WIB. Sementara itu, sampai sekitar pukul 08.00 WIB, situasi terkini di rumah duka RS Cikini masih relatif sepi.
Dari enam ruangan persemayaman, hanya dua yang terlihat berisi oleh jenazah. Beberapa awak media terlihat berjaga di sekitar lokasi yang steril dari aparat keamanan.