REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jazz Gunung Bromo kembali digelar untuk kedelapan kalinya pada 19-20 Agustus 2016 mendatang. Acara musik jazz tahunan ini masih bertempat di panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Bromo, Desa Wonotoro, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
"Jazz Gunung Bromo menawarkan suasana magis perpaduan alam yang indah, musik yang bergelora dan kehangatan interaksi antara musisi dan penonton," ujar Founder Jazz Gunung, Sigit Pramono, dalam keterangan pers, Jumat (29/7).
Selain memanjakan jiwa dan membawa nuansa yang berbeda dalam dunia seni pertunjukan musik, Jazz Gunung Bromo juga menjadi ajang mencintai kearifan alam pegunungan dan meningkatkan apresiasi terhadap musik jazz etnik di Tanah Air. Dengan hadirnya ribuan pengunjung yang memadati Jazz Gunung Bromo, perekonomian masyarakat sekitar juga bisa meningkat.
Selama dua hari, penikmat musik akan disuguhi penampilan musisi-musisi terbaik dari dalam dan luar negeri seperti Dwiki Dharmawan Jazz Connection, Ermy Kullit, Ian Scionti Trio, Shaggy Dog, The Groove, Ring of Fire featuring Bonita & Ricad Hutapea, Penny Candarini, SambaSunda dan Nial Djuliarso trio featuring Arief Setiadi.
Jazz Gunung Bromo tahun ini menawarkan tiga jenis tiket, yaitu Festival, VIP dan VVIP yang sudah bisa didapatkan di situs resmi Jazz Gunung Bromo di www.jazzgunung.com. Tiket Festival dibandrol dengan harga Rp 350 ribu per hari atau Rp 600 ribu untuk dua hari.
Sedangkan tiket VIP A yang posisi duduknya lebih tinggi dibanding VIP B dibanderol dengan harga Rp 500 ribu per hari atau Rp 800 ribu untuk dua hari. Tiket VIP B dibandrol dengan harga Rp 600 ribu per hari atau Rp 1 juta untuk dua hari.
Sementara tiket VVIP dibandrol dengan harga Rp 1 juta per hari atau Rp 1,5 juta untuk dua hari. Khusus untuk pembeli tiket VVIP akan mendapat sajian makan malam saat Jazz Gunung Bromo berlangsung.