Jumat 29 Jul 2016 09:51 WIB

Pengamat: Menkeu Baru Harus Dorong Kerja Sama Luar Negeri

  Menteri Keuangan Sri Mulyani berbincang dengan Kepala Bapenas Bambang Brodjonegoro di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/7). (Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbincang dengan Kepala Bapenas Bambang Brodjonegoro di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/7). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengamat Ekonomi Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat Prof Werry Darta Taifur menilai tugas utama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat ini yakni meningkatkan kerja sama ekonomi dengan luar negeri yang sejauh ini tidak optimal.

"Kedekatan Sri Mulyani dengan banyak ekonom dari berbagai negara dapat diinisiasi dengan terjalinnya kerja sama dalam hal perdagangan atau perindustrian," kata dia saat dihubungi di Padang, Jumat (29/7).

Menurutnya keberadaan Sri Mulyani di dalam kabinet memberikan angin segar bagi perekonomian Indonesia khususnya dalam meraih investor dari luar serta pengurangan utang. Tentunya pengalaman Sri Mulyani dalam memegang peranan pada dunia perbankan dunia dapat dijadikan celah meraup kesempatan menerapkan strategi kebijakan fiskal nasional.

"Setidaknya untuk menekan kerugian serta menstabilkan dunia perbankan nasional yang saat ini masih berjalan di tempat," kata dia.

Selain itu katanya, keberadaan Sri Mulyani kembali ke Indonesia akan memberikan atmosfer serta respon positif dari dunia dalam eksistensi negara pada dunia ekonomi. Diharapkan nantinya atmosfer positif ini membawa perubahan kebijakan ekonomi yang lebih proaktif seperti pada bidang industri yang dinilai lesu serta perdagangan dalam menekan inflasi.

"Muaranya jelas kembali membangkitkan kembali perekonomian dengan meningkatkan persentase pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini cenderung menurun," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement