REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Jaringan listrik di wilayah Kabupaten Pangandaran yang terletak di selatan Provinsi Jawa Barat belum mencapai 100 persen. PLN Rayon Pangandaran memperkirakan ada sekitar 20 persen lagi yang belum teraliri listrik.
Manajer PLN Rayon Pangandaran, Agus Kabulyadi mengatakan, Kabupaten Pangandaran merupakan kabupaten baru. Jadi, wilayahnya belum seratus persen teraliri listrik. PLN Rayon Pangandaran beberapa waktu lalu sudah melakukan pengecekan ke beberapa desa.
"Jadi, setelah kami rekap, perkiraan itu sekitar 20 persen lagi yang belum terlistriki," kata Agus kepada Republika.co.id, Jumat (29/7).
Ia menjelaskan, berdasarkan catatan PLN Rayon Pangandaran, saat ini terdapat sekitar 96 ribu pelanggan PLN. Kalau 20 persen lagi yang belum teraliri listrik, artinya sekitar 20 ribu rumah lagi. Kurang lebih sekitar 20 ribu rumah belum teraliri listrik.
Mereka yang belum teraliri listrik kebanyakan pemukiman yang ada di wilayah perbatasan kabupaten. Seperti di perbatasan Kabupaten Pangandaran dengan Tasikmalaya dan Cilacap, Jawa Tengah. Rumah-rumah yang belum teraliri listrik tersebar di Kecamatan Langkaplancar, Mangunjaya, Cigugur, dan Padaherang.
Dikatakan Agus, kalau di kota relatif sudah punya listrik semua. Ia menerangkan, pihak PL Rayon Pangandaran akan melakukan pendataan. Sebab, ada beberapa masyarakat yang kurang mampu dalam segi ekonomi. Sehingga mereka tidak mampu memasang listrik.
"Kalau warga tidak mampu, nanti bisa diajukan ke bantuan listrik desa, tapi kalau mampu disarankan langsung daftar ke PLN," kata Agus.
Menurut Agus, ada beberapa alternatif untuk mengalirkan listrik ke rumah yang belum teraliri listrik. Kalau rumahnya ada di daerah yang belum ada jaringan listrik, PLN menunggu permohonan dari masyarakat agar bisa diusulkan melalui program listrik desa. Nanti anggaran untuk membuat jaringan listrik bisa dari APBN.
Tapi, kalau rumahnya ada di daerah yang sudah ada jaringan listriknya, warganya bisa langsung mengajukan ke PLN. Nanti, anggarannya bisa dari APBD untuk bangun dulu jaringan listriknya. Setelah ada jaringan listrik, warga bisa daftar ke PLN secara masing-masing atau kelompok.
"Yang penting daftar dulu, nanti kami proses kami survei, apakah nanti masuknya ke lisdes APBD atau APBN," ujar Agus.
Di wilayah perbatasan antara Kabupaten Pangandaran dengan Tasikmalaya, kontur tanahnya tidak rata karena banyak perbukitan. Terkait masalah kontur tanah tidak ada masalah karena yang terpenting izin masyarakat untuk PLN agar bisa memasang tiang listrik. Selain itu, ada izin untuk memotong pohon yang menghalangi atau membahayakan jaringan listrik.