Jumat 29 Jul 2016 10:40 WIB

BPJS Kesehatan Bandung Gelar Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Serviks

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Winda Destiana Putri
Warga membaca buklet berisi informasi tentang Kanker Serviks, pada acara Sehat Siaga Serviks
Foto: ANTARA/Andika Betha
Warga membaca buklet berisi informasi tentang Kanker Serviks, pada acara Sehat Siaga Serviks

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggelar kegiatan pemeriksaan IVA dan Papsmear serentak di 1.558 titik seluruh Indonesia pada Jumat (29/7).

Di antaranya 37 titik layanan kesehatan di Kota Bandung salah satunya di Puskesmas Balai Kota Bandung.

Kegiatan ini ditujukan untuk pendeteksian dini kanker mulut rahim atau kanker serviks pada wanita. Mengingat kanker serviks menjadi penyebab nomor dua kematian wanita akibat kanker.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kantor Utama Bandung Herman Dinata mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka preventif dan promotif kanker serviks. Dengan mengajak wanita di Kota Bandung untuk tidak enggan memeriksa kesehatan rahimnya sejak dini.

"Kami mengajak untuk mendeteksi dini terutama untuk ibu-ibu. Jangan sampai yang namanya kanker serviks berkembang lebih lanjut karena terlambat diperiksa," kata Herman di Puskesmas Balai Kota Bandung, Jumat (29/7).

Herman menyebutkan kebanyakan kanker serviks baru terdeteksi ketika sudah stadium lanjut. Sehingga pengobatan yang harus dilakukan menjadi lebih sulit.

Padahal, ujar dia, kanker serviks dapat dicegah dan diobati lebih mudah jika terdeteksi lebih awal. Masyarakat dapat langsung diberi vaksinasi dan edukasi pencegahan.

"Cukup banyak masyarakat yang enggan atau takut untuk melakukan pemeriksaan IVA atau Papsmear ini. Di sinilah bagaimana peran kami untuk mengajak peserta BPJS Kesehatan agar melakukan pemeriksaan sehingga kesadaran mencegah lebih dini semakin meningkat," ujarnya.

Selain pemeriksaan langsung, BPJS Kesehatan Kota Bandung juga memberikan edukasi pemahaman tentang kesehatan rahim wanita. Agar dapat mencegah lebih dini melalui gaya hidup yang lebih sehat.

Berdasarkan data pusat, dari Januari-Juni 2016, jumlah kanker serviks di tingkat pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan mencapai 45.006 kasus. Sementara di tingkat rawat inap ada 9.381 kasus.

Selain itu, acara ini juga ditujukan sebagai rangkaian ulang tahun BPJS Kesehatan yang ke 48. Kegiatan yang dilaksanakan serentak ini juga tercatat dalam Rekor MURI sebagai penyelenggaraan program pemeriksaan IVA dan Papsmear dengan titik layanan terbanyak serentak di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Ahyani Raksanegara mengatakan kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian terbesar bagi wanita. Hampir sama dengan tren di dunia bahwa kanker serviks menjadi penyebab kematian nomor dua terbesar bagi wanita setelah kanker payudara.

"Angka kejadian kanker serviks ini di Kota Bandung mirip dengan di dunia. Di mana ada dua kanker yang tinggi penyebab kematiannya. Pertama kanker payudara, kedua kanker serviks," kata Ahyani di lokasi yang sama.

Hal ini menurutnya dikarenakan masyarakat seringkali mengetahui terkena kanker serviks ketika sudah stadium lanjur. Pasalnya gejala awal kanker serviks tidak mudah dirasakan penderitanya.

Oleh karenanya, ujar dia, pemeriksaan dini menjadi program rutin yang harus dilakukan masyarakat. Minimal satu tahun sekali untuk mencegah berkembangnya kanker serviks.

"Kanker itu bisa dicegah dengan deteksi dini secara teratur. Kalau ditemukan semakin awal juga semakin terbuka kesempatan sembuhnya," tutur Ahyani.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak takut memeriksakan secara rutin di fasilitas kesehatan. Sesuai dengan program pencegahan sebelum sakit yang terus digalakan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement