Jumat 29 Jul 2016 15:26 WIB

Pisah dengan Alqaidah, Nusra Tetap Disebut Teroris

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Front Al Nusra di Suriah
Foto: bbc
Front Al Nusra di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pemimpin Fron Nusra, Abu Mohammed al-Jolani, menyatakan di sebuh video yang diterima Aljazirah bahwa kelompoknya telah mengubah nama menjadi Jabhat Fath al Sham atau Fron Penaklukan Mediterania Timur.

Perubahan nama tersebut sekaligus mendeklarasikan bahwa mereka telah memisahkan diri dari Alqaidah yang selama ini menaunginya.

"Kami menyatakan membatalkan semua operasi di bawah nama Jabhat al-Nusra dan membentuk grup baru bernama Jabhat Fath al-Sham, perlu dicatat bahwa organisasi baru ini tak berafiliasi dengan entitas eksternal," kata Jolani seperti dilansir Aljazirah Jumat (29/7).

Salah satu alasan Jolani yakni agar kelompok milisi Suriah bisa bersatu menghadapi musuh bersama.  Gedung Puting mengatakan penilaian mereka terhadap Nusra  tak akan berubah. Meski kelompok itu telah menyatakan memutuskan hubungan dengan Alqaidah.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat John Kirby mengatakan, mereka masih menganggap kelompok tersebut sebagai organisasi teroris asing. Menurutnya akan ada terus kekhawatiran Nusra akan terus tumbuh dan bisa mengancam AS. "Kami pasti melihat tak ada alasan untuk percaya bahwa tindakan atau tujuan mereka berbeda," katanya.

Baca juga, Kami Perangi ISIS dan Nusra Sampai Hancur.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement