REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persiba Balikpapan memaksimalkan status sebagai tuan rumah saat menjamu Semen Padang dalam lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 di Stadion Persiba, Balikpapan, Jumat (29/7). Persiba yang sempat tertinggal berbalik menutup laga dengan kemenangan 2-1.
Tambahan tiga poin membuat Persiba naik satu tingkat ke posisi 10 dengan perolehan 16 poin dari 13 laga. Beruang masu meraih empat kemenangan, empat hasil imbang dan lima kali kalah. Adapun Semen Padang tertahan di posisi kelima dengan nilai 20 poin.
Tim tamu membuka keunggulan pada menit ke-25, melalui tandukan sang striker Marcel Silva Sacramento. Gol pembuka berawal dari skema serangan balik cepat dari Riko Simanjutak yang menyisir sisi kiri pertahanan Persiba Balikpapan. Riko mengakhirinya dengan umpan silang ke arah Marcel yang berdiri bebas tanpa pengawalan.
Tanpa kesulitan Marcel menanduk umpan matang tersebut ke arah gawang Persiba yang dijaga Yoewanto Stya Beny.
Empat menit kemudian tim Beruang Madu memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan lewat aksi Shohei Matsunaga. Bermula dari umpan silang Siswanto dari sisi kiri pertahanan Semen Padang, sepakan Matsunaga masih melambung tipis di atas mistar gawang tim Kabau Sirah.
Upaya tim tuan rumah untuk menyamakan kedudukan menuai hasil pada menit ke-33 lewat sepakan mendatar Siswanto. Gol balasan tim Beruang Madu terjadi berkat aksi solo run Siswanto yang menusuk ke kotak penalti Semen Padang.
Sebelum memasuki kotak penalti, Siswanto berhasil mengecoh kiper Jandia Eka Putra yang hendak menghalau bola dengan kakinya. Akhirnya, tanpa kesulitan ia meneruskan bola ke gawang yang sudah tak berpenghuni.
Beruang Madu sukses membalikkan keadaan pada menit-menit awal babak kedua, melalui pemain belakang Abdul Rahman. Pemain bernomor punggung 17 menusuk ke jantung pertahanan Semen Padang dengan melewati tiga pemain lawan.
Setelah memasuki kotak penalti, dia juga mengecoh kiper Jandia. Bola sontekan Abdul Rahman ke arah kanan tak bisa dihalau oleh Jandia yang sudah terlanjur maju dari posisinya.
Setelah tertinggal, Semen Padang meningkatkan intensitas penyerangan untuk mengejar ketertinggalan. Sejumlah peluang berhasil diciptakan oleh anak asuhan Nil Maizar. Namun tim tuan rumah yang telah unggul lebih memilih bertahan dengan memperlambat permainan. Strategi ini berhasil hingga laga usai.