REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVI tidak dikotori hal-hal yang tidak sehat, seperti kecurangan atau manipulasi data.
Menurut Menag, esensi MTQ ialah meneruskan tradisi baik dan menggemakan syiar Islam. "Saya mengajak dewan juri, peserta, dan official menjaga kemuliaan MTQ, sehingga MTQ ini bisa tetap terjaga, tidak dikotori hal-hal yang tidak semestinya," katanya dalam Malam Taaruf di Halaman Kantor Gubernur NTB, Mataram, Jumat (29/7) malam.
Dampak sosial dan ekonomi yang didapat penyelenggara, sejatinya jangan juga melalaikan nilai-nilai Islam yang menjadi alasan MTQ digelar. Lukman optimistis penyelenggaraan MTQ ini akan berjalan lancar dan adil.
Penerapan e-MTQ, lanjutnya, merupakan salah satu upaya Kementerian Agama agar merealisasikan hal tersebut. Pada akhir sambutan, Menag melantunkan dua pantun, berikut isinya.
Eloklah kita kalau berjalan
Supaya kaki tidak bersalah
Eloklah kita amalkan Alquran
Supaya negeri aman dan berkah
Tembok ditangkal berlapis tangan
Digali lubang ditengah-tengah
Lombok terkenal alamnya indah
Apalagi gubernurnya alim dan gagah