Jumat 29 Jul 2016 22:06 WIB

Penjualan Buku Pelajaran Bekas Meningkat

Masyarakat membeli buku pelajaran untuk tahun ajaran baru di pasar buku palasari, Kota Bandung, Ahad (24/7). (Mahmud Muhyidin)
Foto: Mahmud Muhyidin
Masyarakat membeli buku pelajaran untuk tahun ajaran baru di pasar buku palasari, Kota Bandung, Ahad (24/7). (Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Sejumlah pedagang buku bekas di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengaku penjualan buku pelajaran bekas meningkat selama dua pekan terakhir seiring dimulainya tahun ajaran baru 2016-2017.

"Peningkatannya mencapai 50-200 persen per harinya," kata Watini, salah seorang pedagang bekas di jalan KH Agus Salim, Kota Tulungagung, Jumat (29/7).

Ia mengatakan, kebanyakan pembeli yang datang adalah anak usia sekolah mulai dari SD, SMP hingga SMA. Kebanyakan membeli borongan sesuai kebutuhan buku panduan mata pelajaran di sekolah. "Sehari omzet kami saat tahun ajaran baru seperti sekarang rata-rata sekitar Rp 5 juta. Nominalnya fluktuatif sekitar itu," ujarnya.

Wati mengatakan, mayoritas buku sekolah yang disediakan adalah yang memuat kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Wati dan beberapa pedagang buku bekas lain mengaku menjual buku pelajaran buku-buku bekas itu dengan harga murah, yakni di kisaran Rp5 ribu hingga Rp30 ribu per eksemplar.

"Bergantung ketebalan dan kondisi bukunya. Kalau masih bagus dan tebal bisa sampai Rp25 ribu per eksemplar," kata Bambang, pedagang buku bekas lain.

Ia mengklaim harga buku pelajaran bekas dijual lebih murah sekitar 30-60 persen. Pedagang juga melayani barter atau pembelian dengan sistem tukar-tambah buku bekas.

"Beli buku bekas di sini karena lebih murah. Belinya banyak jadi bisa hemat," kata Deni, pelajar SD di Tulungagung saat belanja buku bekas dengan temannya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement