Sabtu 30 Jul 2016 00:22 WIB

Bela Negara Diikrarkan di Hadapan Ulama Internasional

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Direktur Pusat Akademi dan Studi Islam Inggris, Syekh Ahmad Ad-Dabbagh  saat menjadi pembicara pada Konferensi Ulama Internasional, yang digelar di gedung HA Djunaid, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (28/7).
Foto: Bowo Pribadi Republika
Direktur Pusat Akademi dan Studi Islam Inggris, Syekh Ahmad Ad-Dabbagh saat menjadi pembicara pada Konferensi Ulama Internasional, yang digelar di gedung HA Djunaid, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Ikrar bela negara melengkapi penutupan Konferensi Ulama Internasional, yang digelar di Pekalongan, Jawa Tengah dan berakhir Jumat (29/7). Ikrar tersebut salah satu yang dihasilkan dalam butir-butir konsensus pemikiran para ulama.

Ikrar bela negara di hadapan para ulama internasional dan umat ini dipimpin oleh Ketua Umum Jami’iyyah Ahl Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (Jatman), Habib Muhammad Luthfi. “Maukah bapak-bapak, ibu-ibu yang berada di sini saya ajak berikrar!,” tegasnya.

Dia berharap semoga ikrar ini didengar oleh saudara-saudara sebangsa dan se- Tanah Air dan bahkan diikuti pula oleh saudara-saudara se Tanah Air. Mengawali ikrar, Habib Luthfi pun menyampaikan pertanyaannya. “Wahai bangsaku yang kubanggakan, relakah dirimu terpecah belah?" Sontak pertanyaan ini dijawab ‘la’ dengan lantang oleh ribuan umat yang memadati Jalan Dr Wahidin, tempat penutupan konferensi ulamaa internasional ini.

“Jawablah dengan tegas dan buktikan kalau tidak rela!,” Habib Luthfi mengulangi.

Dia pun mengulangi dengan pertanyaan, "Apakah panjenengan rela jika negera-negara yang mendukung konferensi ini terpecah belah?" Kembali umat memberikan jawaban yang sama, ‘la’. Tak lama kemudian ikrarpun dipimpinnya dan diikuti seluruh umat yang hadir.

Bismillahirahmannirahim, Ashadu Al La Ilaha Illallah Waashadu Anna Muhammadar Rasulullah. Kami berikrar, kami berikrar, kami berikrar. Bela negara adalah wajib, bela negara adalah wajib, bela negara adalah wajib,” tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement