REPUBLIKA.CO.ID, NORMANDY -- Pihak kepolisian Prancis menahan seorang pencari suaka asal Suriah, Jumat (29/7). Hal ini terkait dengan penyelidikan lanjutan atas serangan di sebuah gereja di Normandy.
Serangan di gereja tersebut dilakukan oleh dua remaja bernama Adel Kermiche dan Malik Nabil Petitjean. Aksi serangan dimulai dengan menyandera sejumlah orang di gereja. Kemudian, mereka membunuh seorang pendeta dengan menyayat lehernya di altar.
Sebuah sumber di kepolisian Prancis mengatakan pria asal Suriah yang ditangkap selama ini tinggal di pusat pengungsian di Allier, wilayah tengah Prancis. Salah satu pelaku serangan gereja itu, Petitjean juga dilaporkan pernah menetap di wilayah itu selama empat tahun.
Serangan di Prancis selama ini kerap dikaitkan dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Beberapa waktu lalu, serangan truk di Nice saat hari nasional Prancis, Bastille Day terjadi. Sebanyak 84 orang tewas dalam peristiwa yang dilakukan oleh pria asal Tunisia.
Prancis telah diberi peringatan oleh sejumlah lembaga intelijen asing untuk memperketat keamanan negara. Hal ini karena kemungkinan besar serangan besar lainnya yang mengarah kepada aksi terorisme masih akan terjadi.