REPUBLIKA.CO.ID, Tanjung Balai -- Melalui Laporan wartawan Antara pada Ahad pagi (30/7) menyatakan situasi yang sempat memanas karena aksi anarkis massa di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, kini sudah terkendali. Masa membubarkan diri sekitar pukul 04.00 WIB.
Sejumlah aparat kepolisian dan TNI diterjunkan beberapa titik kerusuhan tersebut. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi tentang penyebab aksi anarkis yang menyebabkan bangunan Vihara dan Klenteng terbakar tersebut.
Kepolisian Daerah Sumatera Utara menyatakan mengirimkan personel bantuan untuk mengamankan Kota Tanjungbalai setelah kerusuhan berbau suku, agama, ras, dan antargolongan di wilayah itu, semenjak Jumat (29/7) malam.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Polisi Rina Sari Ginting di Medan, Sabtu (30/7), mengatakan bahwa personel tambahan itu berasal dari Polres Asahan sebanyak 100 personel, Polres Batubara 30 personel, dan Satuan Brimob yang bermarkas di Tebing Tinggi 75 personel.
Pengamanan situasi juga dibantu TNI dari Kodim 0208/Asahan dan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai.
Seluruh personel tambahan tersebut akan mendukung kinerja Polres Tanjungbalai untuk mengamankan situasi pascakerusuhan.
Selain mengerahkan personel bantuan, pihak kepolisian terus melakukan koordinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mengatasi kerusuhan berbau sara tersebut.