Sabtu 30 Jul 2016 11:56 WIB

PTPN XII Ekspor Pisang Kirana ke Cina

Pisang
Foto: pixabay
Pisang

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII mengekspor buah pisang mas kirana sebanyak 18 ton per pekan dengan tujuan Cina. Namun, ternyata jumlah tersebut dinilai masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di sana.

"Pangsa pasarnya cukup bagus, bahkan ekspor sebanyak 18 ton per pekan ke Cina tersebut masih kurang, karena komoditas pisang sangat dibutuhkan sekali di sana," kata Asisten Manajer Perkebunan Zelandia PTPN XII Firman Solihin, Sabtu (30/7).

Ekspor perdana pisang mas kirana yang ditanam PTPN XII dimulai sejak November 2014 dengan peluncuran perdana ekspor ke Cina sebanyak 3.840 kilogram yang terbagi dalam 384 karton. Ekspor pisang perdana itu dibeli seharga Rp 6.100 per kilogram, lebih tinggi dibanding harga beli di pasar lokal.

"Volume ekspor terus meningkat seiring dengan tingginya permintaan pasar Cina akan komoditas buah pisang tersebut, saat ini harga pisang mas kirana yang diekspor diatas Rp8.000 per kilogram," ucapnya.

Menurutnya pisang mas kirana ditanam di sejumlah kebun milik PTPN XII yakni Perkebunan Zelandia, Glantangan, dan Silosanen, namun luasan terbanyak berada di Perkebunan Zelandia yang mencapai 400 hektare. Luas lahan pisang mas kirana di Kebun Silosanen dan Glantangan masing-masing sekitar 200 hektare. Total luas lahan pisang mencapai 800 hektare di Jember.

Ia mengatakan pisang dipilih untuk ditanam karena memiliki nilai jual tinggi dan dibutuhkan pasar lokal maupun ekspor, bahkan daya serap pasar pisang mas kirana juga cenderung meningkat. "Tanaman pisang mas kirana tersebut hanya tumbuh di Kabupaten Lumajang dan Jember, serta cocok dibudidayakan di sejumlah kebun milik PTPN XII," ujarnya.

Firman mengatakan keunggulan pisang mas kirana dibandingkan pisang lain yakni ukurannya pas saat disantap, penampilannya cantik dengan bentuk buah panjang bulat dan lingir buah hampir tidak tampak, kulit buah berwarna kuning bersih, dan daging buah berwarna kuning cerah dengan rasa manis dan legit.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement