REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pihaknya menyesalkan terjadinya pembakaran wihara dan klenteng di Tanjung Balai, Asahan, Sumatra Utara.
"Saya menyesalkan terjadinya kerusuhan yang bernuansa SARA di Sumatra Utara. Apapun alasannya pembakaran rumah ibadah adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir dan merusak tatanan keberagaman Indonesia khususnya, Sumatra Utara," katanya, Sabtu (31/7).
Ia telah meminta kawan-kawan Pemuda Muhammadiyah di sana untuk ikut menjaga situasi kondusif dan dialog yang intensif dengan berbagai kelompok. Hal ini untuk mencegah terjadinya kekerasan dan kerusuhan bernuansa SARA.
Baca juga, Situasi di Tanjungbalai Sudah Tenang.
Sumatra Utara selama ini dikenal Sebagai daerah yang menjunjung tinggi toleransi dan menghormati keberagaman. Aparat penegak hukum harus bertindak tegas terhadap siapapun yang berusaha merusak keberagaman dan toleransi tersebut.
"Sikap saling menghormati antar sesama pemeluk agama dan etnis harus terus dirawat. Sikap arogansi etnisitas tidak punya tempat di Indonesia termasuk Sumatra utara."